Senin, 15 Januari 2024 11:33:46 WIB

Penggemar Film dan TV Tiongkok Ramaikan Sektor Pariwisata dengan Berkunjung ke Lokasi-Lokasi Syuting Film

Hiburan

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Penggemar film dan TV Tiongkok memicu ceruk baru di pasar pariwisata negara ini dengan meningkatnya permintaan kunjungan ke lokasi-lokasi film dan acara TV yang digemari.

Harbin di Provinsi Heilongjiang di timur laut Tiongkok sudah menjadi tujuan favorit wisatawan musim dingin Tiongkok karena pemandangan, keramahan, dan kulinernya yang unik.

Tapi, dengan banyaknya lokasi yang dapat dikunjungi dari film populer seperti Cliff Walkers dan Black Coal, Thin Ice, dan serial TV seperti Burning Ice, kota itu semakin populer, dengan pendapatan pariwisata selama liburan Tahun Baru yang berlangsung selama tiga hari mencapai 6 miliar yuan (sekitar 13 triliun rupiah).

"Dibandingkan dengan liburan Tahun Baru tahun lalu, jumlah pesanan meningkat 150 persen tahun ini. Di antara para turis, 75 persen berasal dari daerah tingkat provinsi lain. Ini sebenarnya sangat tinggi. Jadi kita bisa melihat Harbin sangat populer tahun ini, mungkin di luar bayangan mereka. Hal ini telah menciptakan topik yang sedang tren di seluruh negeri," ujar Chen Linan, Direktur urusan publik di Ctrip, biro perjalanan online terkemuka di Tiongkok.

Produser film What's in the Zoo, yang saat ini sedang tayang di bioskop, juga memanfaatkan pertumbuhan pariwisata lokasi dengan mengadakan roadshow untuk mempromosikan film tersebut di Harbin Ice and Snow World.

"Mengintegrasikan topik yang sedang tren ke dalam publisitas adalah cara untuk meminjam pengaruh," kata Hu Jianli, pemimpin redaksi sebuah majalah film dan TV.

Serial TV populer Blossoms Shanghai, yang disutradarai oleh Wong Kar-wai, adalah acara populer lainnya yang meningkatkan kunjungan wisatawan ke lokasi-lokasi terkenal di kota tersebut.

"Saya menonton serial TV Blossoms Shanghai. Serial ini sangat populer, jadi saya datang ke sini untuk berfoto," ujar seorang turis di salah satu lokasi pertunjukan.

"Secara keseluruhan pencarian meningkat sekitar 20 persen. Angka ini sebenarnya sangat tinggi. Tur kelompok pribadi telah meningkat sebesar 75 persen, dan tur kelompok yang diselenggarakan oleh agensi telah meningkat sebesar 30 persen. Sebagai sebuah kota, tempat-tempat indah dan sejarah tradisional Shanghai sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Tiongkok, jadi saya rasa pertumbuhan pariwisata yang terus berlanjut di sini berasal dari nilai tambah yang diberikan oleh serial TV tersebut," ujar Chen.

Tahun lalu, film dan serial TV populer seperti Full River Red, The Knockout, dan Go to a Windy Place juga menciptakan permintaan pariwisata di lokasi-lokasi syuting di Shanxi, Guangdong, dan Yunnan.

"Berawal dari sebuah drama, namun intinya tetaplah budaya khas di berbagai daerah. Pakaian, makanan, tempat tinggal dan transportasi semuanya mencerminkan budaya lokal. Jadi, budaya tradisional lokal di seluruh Tiongkok masih memenuhi kebutuhan material dan budaya masyarakat. Film dan serial TV menyajikan hal-hal ini kepada orang-orang dengan cara yang sangat intuitif, dan kemudian ketika mereka menjelajahi sekali lagi dan melihat kembali karya-karya tersebut, mereka mengatakan bahwa film dan serial TV tersebut sangat bagus. Jadi saya pikir, hubungannya saling menguntungkan. Produksi yang baik dapat mendorong perkembangan industri budaya dan pariwisata suatu tempat, dan budaya yang mendalam di suatu tempat dapat membuat produksi tersebut menonjol," kata Chen.

Komentar