Rabu, 10 Juli 2024 11:31:39 WIB

Bagi bisnis asing

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Tiongkok, Radio Bharata Online - Strategi integrasi regional Tiongkok memicu bentuk baru ekonomi terbuka, terutama melalui rencana untuk wilayah Delta Sungai Yangtze, yang berfungsi sebagai cetak biru untuk wilayah-wilayah lain yang saling terkait dan membantu menghidupkan kembali peluang bisnis bagi perusahaan asing di negara tersebut.

Delta Sungai Yangtze, salah satu kelompok kota yang paling dinamis dan terbuka di Tiongkok, adalah sebuah megalopolis berbentuk segitiga yang terdiri dari Shanghai, serta provinsi Jiangsu, Zhejiang dan Anhui di Tiongkok bagian timur.

Wilayah itu, yang hanya menempati 4 persen dari luas daratan Tiongkok, menyumbangkan seperempat dari PDB negara tersebut pada tahun 2023 yang berjumlah empat triliun dolar AS (sekitar 65 ribu triliun rupiah), menempatkan PDB wilayah ini setara dengan ekonomi Jepang atau India.

Menurut data resmi, industri utama di sana, seperti sirkuit terpadu, kendaraan energi baru, dan kecerdasan buatan, secara signifikan meningkatkan output nasional pada tahun 2023, dengan sektor-sektor itu masing-masing berkontribusi hingga 60 persen, 40 persen, dan 33 persen.

Rencana untuk integrasi regional di Delta Sungai Yangtze termasuk meningkatkan konektivitas infrastruktur, memperkuat perlindungan lingkungan, meningkatkan layanan publik, dan membangun Zona Perdagangan Bebas Shanghai dengan standar yang tinggi.

Pengaruh ekonomi kawasan ini juga meluas hingga ke luar perbatasannya, menginspirasi model bisnis baru dan mengurangi hambatan administratif sehingga mempercepat pertumbuhan klaster kota lain di seluruh negeri.

Bagi bisnis asing, integrasi regional Tiongkok menjanjikan pasar yang lebih luas dengan jaringan transportasi dan layanan yang efisien, menciptakan prospek bisnis baru yang berlimpah di masa mendatang.

Komentar