Selasa, 14 Mei 2024 7:27:41 WIB

Tiga benda Tiongkok Terdaftar Sebagai Warisan Dokumenter UNESCO
Sosial Budaya

AP Wira

banner

Foto ini diambil pada Oktober. 3 Oktober 2021 memperlihatkan para pekerja membersihkan pelat cetak potongan kayu di Percetakan Dege Sutra di Kabupaten Dege di Prefektur Otonomi Tibet Ganzi, Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya /foto: Xinhua

BEIJING, Radio Bharata Online - Tiga benda dari Tiongkok telah terdaftar sebagai warisan dokumenter dalam daftar Regional Asia Pasifik Program Memori Dunia (MOW) UNESCO.

Badan Administrasi Arsip Nasional Tiongkok mengungkapkan, barang yang terdaftar termasuk arsip yang berkaitan dengan kedai  teh tradisional di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, catatan silsilah komunitas Huizhou di Provinsi Anhui Tiongkok timur, dan blok percetakan yang disimpan di Rumah Percetakan Dege Sutra di Sichuan. Keputusan tersebut disetujui pada Rapat Umum Memori Komite Dunia untuk Asia dan Pasifik ke-10, yang diselenggarakan di Ulan Bator, Mongolia.

Koleksi dokumen yang mencatat kewirausahaan bisnis minum teh di Chengdu terdiri dari 6.345 item, mulai dari tahun 1903 hingga 1949. Bahan-bahan tersebut memiliki berbagai bentuk, seperti manuskrip, dokumen bisnis, dan foto. Salah satunya adalah arsip silsilah Huizhou yang terdiri dari 2.235 file yang tersebar di 427 volume, arsip tersebut mendokumentasikan budaya silsilah yang mencakup hampir satu milenium.

Tidak hanya arsip, contoh lain benda warisan budaya Tiongkok adalah Rumah Percetakan Dege Sutra yang dibangun pada tahun 1729 yang masih dalam kondisi baik yang menyimpan 325.520 pelat cetakan ukiran kayu yang berisi karya klasik Tibet yang penting yang berasal dari abad ke-11. Mayoritas balok diukir antara abad ke-18 dan pertengahan abad ke-20.

Hingga saat ini, Tiongkok memiliki 17 benda warisan dokumenter yang terdaftar dalam daftar regional MOW untuk Asia dan Pasifik. UNESCO meluncurkan MOW pada tahun 1992 dengan tujuan untuk melindungi warisan dokumenter di seluruh dunia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya hal tersebut. [Xinhua]

Foto ini diambil pada Oktober. 3 Juli 2021 memperlihatkan pelat cetak ukiran kayu di Percetakan Dege Sutra di Kabupaten Dege di Prefektur Otonomi Tibet Ganzi, Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya  /foto: Xinhua

 

Foto yang diambil pada 7 Juni 2023 ini memperlihatkan orang-orang sedang minum teh di sebuah kedai teh di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya  /foto: Xinhua 

 

Foto ini diambil pada Nov. 23 Februari 2021 menunjukkan Li Qiang (Peringkat ke-2), pemilik kedai teh, melayani pelanggan di Distrik Shuangliu di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya  /foto: Xinhua

 

Foto ini diambil pada Oktober. 3 Oktober 2021 memperlihatkan para pekerja membersihkan pelat cetak potongan kayu di Percetakan Dege Sutra di Kabupaten Dege di Prefektur Otonomi Tibet Ganzi, Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya  /foto: Xinhua

 

Foto yang diambil pada tanggal 30 Juni 2021 ini memperlihatkan orang-orang sedang minum teh di Heming teahouse di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya  /foto: Xinhua

 

Foto ini diambil pada Oktober. 3 Juli 2021 memperlihatkan pelat cetak ukiran kayu di Percetakan Dege Sutra di Kabupaten Dege di Prefektur Otonomi Tibet Ganzi, Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya  /foto: Xinhua

 

Foto arsip tak bertanggal ini menunjukkan banyak sekali catatan silsilah komunitas Huizhou di Provinsi Tiongkok, China timur  /foto: Xinhua

 

Foto arsip tak bertanggal ini menunjukkan banyak sekali catatan silsilah komunitas Huizhou di Provinsi Anhui, Tiongkok timur /foto: Xinhua

 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner