Rabu, 29 Maret 2023 10:22:1 WIB
Tiongkok Desak AS untuk Berhenti Campuri Urusan Dalam Negeri Negara Lain Atas Nama "Demokrasi"
International
Eko Satrio Wibowo
Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, pada konferensi pers hari Senin (27/3) di Beijing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, pada konferensi pers hari Selasa (28/3) di Beijing mengatakan Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain atas nama "demokrasi".
Mao membuat pernyataan itu saat mengomentari pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia tentang "KTT untuk demokrasi" versi AS yang sedang berlangsung bahwa Negeri Paman Sam tidak memiliki hak moral untuk mengkritik urusan demokrasi negara lain, dan tidak boleh memonopoli apa arti "demokrasi".
"Kami menghargai pernyataan pihak Rusia. Tiongkok telah berkali-kali memperjelas posisinya pada apa yang disebut 'KTT untuk demokrasi'. Mengabaikan banyak kelemahannya, AS sekali lagi mengadakan apa yang disebut 'KTT untuk demokrasi' atas nama 'demokrasi', memberi garis batas di sepanjang ideologi secara terang-terangan, menciptakan perpecahan di dunia dan menghujat serta menginjak-injak semangat demokrasi, yang selanjutnya memperlihatkan sifat 'demokrasi palsu, hegemoni nyata'," ujar Mao.
"Apa yang dibutuhkan dunia kita saat ini bukanlah menghasut perpecahan atau unilateralisme atas nama demokrasi, tetapi untuk mengadvokasi solidaritas dan kerja sama berdasarkan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan mematuhi multilateralisme sejati. Yang dibutuhkan dunia kita saat ini bukanlah campur tangan dalam urusan internal negara lain dengan kedok demokrasi, tetapi untuk mengadvokasi demokrasi sejati, menolak demokrasi semu dan bersama-sama mempromosikan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional," jelasnya.
"Yang dibutuhkan dunia kita saat ini bukanlah apa yang disebut 'KTT untuk demokrasi' yang menciptakan konfrontasi, tetapi solidaritas dan kerja sama yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat internasional. Kami mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menuding negara lain atau mencampuri urusan dalam negeri negara lain atas nama 'demokrasi'," tegas Mao.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB