Kamis, 10 Agustus 2023 14:3:14 WIB

Dampak Kesehatan Polusi Udara, Bisa Pulih Cepat atau Bertahan Lama?
Kesehatan

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Ilustrasi. Polusi udara Tangsel jadi yang paling parah di Indonesia hari ini, Kamis (10/8). (CNN Indonesia/Safir Makki)

Radio Bharata Online - Polusi udara Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, tengah jadi sorotan. Pada Kamis (10/8) pagi ini, Tangsel menjadi juara polusi udara di Indonesia.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, per Kamis pukul 9.35 WIB, Tangsel mendapat skor 190 dan masuk kategori tidak sehat alias 'unhealthy'.

Angka ini bahkan mencapai 26 kali lipat dari standar udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Masalahnya, polusi udara bisa memicu sejumlah masalah kesehatan. Siapa pun yang berada di wilayah dengan tingkat polusi yang tinggi disarankan untuk menjaga kekebalan tubuhnya.

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah salah satu masalah kesehatan yang bisa muncul akibat polusi udara tinggi seperti yang terjadi di Tangsel hari ini. "Kalau ISPA tentu harus segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan ISPA," ujar dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto dalam diskusi daring, Selasa (8/8).

Pada kasus ISPA, umumnya pasien bisa pulih dalam jangka pendek. Namun, bahaya polusi udara tak sekadar ISPA.
Ada juga beberapa bahaya lainnya yang perlu diwaspadai.
Polusi udara, lanjut Agus, juga bisa memicu masalah kronis yang butuh proses pemulihan dalam waktu lama. Dalam beberapa kasus, kondisi paru-paru juga sulit dipulihkan.

Agus menyebutkan data dari WHO yang mencatat sebanyak 7 juta orang meninggal dunia karena polusi udara. Sebanyak 47 persen diantaranya dikaitkan oleh masalah paru.
"Tapi ini sering tidak mendapatkan perhatian," ujar Agus.

Polusi udara juga bisa memicu kanker paru. Agus menyebut, sebanyak 3-5 persen kasus kanker paru dihubungkan dengan paparan polutan.
"Toksisitas langsung dari polutan bisa memicu peradangan, hingga mengembangkan sel kanker," ujar Agus.

Tak cuma itu, masalah kesehatan kronis akibat polusi udara lainnya adalah penyakit jantung. Partikel polusi udara yang kurang dari 0,1 mikron bisa memicu masalah jantung hingga kerusakan pembuluh darah.
Agus menjelaskan, partikel polutan bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya inflamasi sistemik.

"Kondisi ini memicu gangguan pembuluh darah yang bisa bersifat kronis," ujar Agus, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner