Penasihat Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang hari Rabu kemarin (5/4) mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI selaku Koordinator Kerja Sama dengan Tiongkok, Luhut Binsar Pandjaitan.
Qin Gang menyatakan, tahun ini bertepatan dengan peringatan genap 10 tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia, sekaligus tahun perdana pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, dengan demikian, hubungan kedua negara sedang berada pada titik tolak sejarah yang baru. Tiongkok bersedia bersama dengan Indonesia, di bawah kepemimpinan strategis kedua pemimpin negara, lebih lanjut meningkatkan saling kepercayaan strategis, meningkatkan kerja sama pragmatis, serta bergandengan tangan maju menuju modernisasi, bersama mendorong pembangunan dan kemakmuran regional.
Qin Gang menunjukkan, dalam situasi internasional saat ini yang rumit dan terus berubah, kebijakan dalam dan luar negeri Tiongkok yang tetap konsisten dan stabil akan memberikan kepastian dan energi positif bagi perdamaian dan ketenteraman regional maupun internasional, serta akan memberikan lebih banyak vitalitas bagi kerja sama saling menguntungkan antara Tiongkok dan Indonesia. Tiongkok bersedia bersama Indonesia merencanakan pertukaran tingkat tinggi, dan melakukan rancangan tingkat tinggi terhadap pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia tahap selanjutnya. Kedua belah pihak hendaknya menjamin kelancaran pengoperasionalan KCJB, mendorong pembangunan mega proyek termasuk ‘Koridor Ekonomi Komprehensif Regional’, ‘Dua Negara, Taman Kembar’, menciptakan titik pertumbuhan baru di bidang infrastruktur, kota cerdas, energi hijau, dan mendorong peningkatan kualitas kerja sama pragmatis bilateral. Kepentingan Tiongkok berkaitan erat dengan kepentingan negara-negara ASEAN, Indonesia adalah ketua bergilir ASEAN tahun ini, diharapkan, Indonesia dapat mengembangkan keunggulannya sendiri, serta mendorong peningkatan koordinasi bersolidaritas antar negara-negara di kawasan. Tiongkok bersedia bersama Indonesia memelihara sentralitas ASEAN, membimbing kerja sama Asia Timur ke arah yang tepat, serta menjaga perdamaian, kestabilan, pembangunan dan kemakmuran regional.
Luhut menyatakan, rasa saling menghormati dan saling percaya antara Indonesia dan Tiongkok sangat kuat, kerja sama bilateral telah mencapai hasil bernas yang saling menguntungkan dan menang bersama. Indonesia bersedia bersama pihak Tiongkok mendorong maju proyek penting termasuk KCJB dan ‘Dua Negara, Taman Kembar’, memperdalam kerja sama di bidang iptek, maritim, perikanan, kesehatan dan pengobatan, serta membentuk komunitas senasib sepenanggungan Indonesia-Tiongkok. Kedua pihak akan terus meningkatkan dialog dan koordinasi, bersama mendorong perdamaian dan kestabilan regional. Indonesia berharap dapat bersama pihak Tiongkok menjunjung semangat Bandung dan bergandengan tangan mendorong kerja sama Selatan-Selatan, dalam rangka memelihara kepentingan bersama negara-negara berkembang.
Pewarta : CRI