Kamis, 2 Maret 2023 9:28:1 WIB
Pertemuan Menlu G20 desak jangan ada Keretakan Geopolitik
International
Endro
Anak-anak berdiri di samping logo G20 setelah pembukaannya di New Delhi, India pada 1 Desember 2022, ketika India secara resmi mengambil alih kepresidenan Kelompok 20 dari Indonesia. Selama masa kepresidenannya, akan diadakan sekitar 200 pertemuan di 32 sektor berbeda, dan di berbagai lokasi di seluruh negeri pada tahun 2023. Foto: AFP
JAKARTA, Radio Bharata Online - India menyambut perwakilan dari 40 negara, termasuk anggota non-G20 dan organisasi multilateral dari Rabu hingga Kamis, karena negara tersebut, dengan agenda G20 yang ambisius, berharap untuk memainkan peran yang kuat sebagai negara berkembang.
Pada Pertemuan Menteri Luar Negeri G20, diskusi tentang konflik militer Rusia-Ukraina cenderung mendominasi acara tersebut. Para ahli Tiongkok percaya bahwa ini juga saatnya untuk menguji, apakah India benar-benar dapat memainkan peran utama, dengan mencegah platform multilateral yang dirancang untuk kerja sama ekonomi, diseret ke konfrontasi geopolitik.
Sebagai salah satu pertemuan G20 yang paling signifikan, Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 berlangsung beberapa hari, setelah pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 di Bengaluru, gagal mengeluarkan pernyataan bersama.
Eskalasi ketegangan Barat dengan Rusia, membayangi dialog kerja sama ekonomi multilateral, yang seharusnya bertujuan untuk menyelesaikan masalah mendesak, seperti masalah utang dan perubahan iklim, dan juga memfasilitasi pemulihan pasca pandemi.
India kini berada di bawah tekanan yang semakin besar. Beberapa pejabat India mengatakan bahwa negara tersebut tidak ingin krisis Ukraina mendominasi acara tersebut. Sebagai pemegang kepresidenan G20 tahun ini, India telah berusaha untuk tetap netral terhadap krisis Rusia Ukraina. Beberapa media India mengatakan bahwa negara ini akan melakukan upaya habis-habisan untuk mengeluarkan pernyataan bersama setelah pertemuan penting tersebut. (GT)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB