Selasa, 1 Oktober 2024 15:3:37 WIB
Mercedes-Benz Tingkatkan Investasi di Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Ola Kallenius, Ketua Dewan Manajemen Mercedes-Benz Group AG (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Produsen mobil mewah terkemuka Jerman, Mercedes-Benz, terus meningkatkan investasinya di Tiongkok karena pasar yang sangat besar tersebut tetap berkomitmen untuk membuka diri lebih lebar kepada dunia.
Meskipun persaingan semakin ketat di industri otomotif Tiongkok, Mercedes-Benz mengumumkan bulan lalu bahwa, bersama dengan mitra-mitranya di Tiongkok, mereka akan menginvestasikan tambahan 14 miliar yuan (sekitar 30 triliun rupiah) ke pasar Tiongkok, yang akan meningkatkan portofolio produknya di negara tersebut.
Produsen mobil Jerman itu mendirikan usaha patungan pertamanya Beijing Benz dengan BAIC Motor pada 8 Agustus 2005.
Mercedes dan mitra-mitranya di Tiongkok menginvestasikan total lebih dari 100 miliar yuan (sekitar 216,5 triliun rupiah) di Tiongkok antara tahun 2014 dan 2023.
Selama dua dekade terakhir lokalisasi, operasi Mercedes-Benz di Tiongkok telah menjadi semakin matang, kata Ola Kallenius, Ketua Dewan Manajemen Mercedes-Benz Group AG.
"Ketika kami mulai memperluas operasi kami di sini lebih dari 20 tahun yang lalu, pada awalnya, yang terpenting adalah pasar. Kemudian, yang terpenting adalah kapasitas produksi dan pembangunan pabrik di sini di Tiongkok bersama mitra kami, tentu saja menciptakan lapangan kerja, membangun rantai pasokan. Namun, kini semakin banyak aspek yang terlibat dalam menjalankan perusahaan otomotif," katanya.
Fu Yuwu, Ketua Kehormatan Masyarakat Insinyur Otomotif Tiongkok, mengakui manfaat globalisasi ketika berbicara tentang industri otomotif yang berkembang pesat dan meningkatnya investasi asing di Tiongkok.
"Kita harus mengakui manfaat dari globalisasi. Berkat globalisasi, Tiongkok telah mengintegrasikan industri otomotifnya ke dalam industri otomotif dunia dan menjadi arena pengembangan otomotif paling dinamis di dunia. Sementara itu, perusahaan multinasional juga telah memasuki Tiongkok, sehingga muncul sejumlah besar usaha patungan yang didirikan oleh perusahaan multinasional dan perusahaan Tiongkok," kata Fu.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB