Jumat, 18 Agustus 2023 11:29:16 WIB
Laporan: Bank Sentral Tiongkok Perkuat Langkah-Langkah untuk Dukung Ekonomi Riil
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Papan nama People's Bank of China di dalam lobi kantor pusat (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Dalam laporan implementasi kebijakan moneter kuartal kedua pada hari Kamis (17/8), Bank Sentral Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) telah berjanji untuk memberikan dukungan yang solid untuk pemulihan dan pengembangan ekonomi riil Tiongkok.
Menurut laporan tersebut, pada paruh pertama tahun ini, PDB Tiongkok meningkat 5,5 persen dari tahun ke tahun, meletakkan fondasi yang baik untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial tahunan. Bersamaan dengan itu, indeks harga konsumen (CPI) negara tersebut, sebuah pengukur utama inflasi, naik 0,7 persen tahun ke tahun, mempertahankan stabilitas harga secara umum.
Laporan tersebut mengatakan Bank sentral akan terus memprioritaskan stabilitas sambil mengejar kemajuan dan menerapkan kebijakan moneter yang bijaksana yang kuat dan tepat sasaran, untuk mengkatalisasi perubahan keseluruhan dalam kinerja ekonomi negara.
Bank sentral mengusulkan pendekatan lima cabang, termasuk mempertahankan pertumbuhan kredit moneter yang wajar, mendorong pengurangan biaya pembiayaan yang stabil untuk ekonomi riil, terus memainkan peran kebijakan instrumental struktural, dengan mempertimbangkan keseimbangan internal dan eksternal, dan memperkuat pencegahan dan kemampuan untuk mencegah dan meredakan berbagai risiko.
Sejak awal tahun ini, kebijakan moneter Tiongkok telah mempertahankan pandangan ke depan, efektif dan berkelanjutan, dan secara wajar menyesuaikan kecepatan dan intensitasnya dengan mempertimbangkan situasi yang berubah, sehingga menciptakan lingkungan moneter dan keuangan yang menguntungkan untuk pemulihan ekonomi.
Bank sentral akan memperpanjang periode implementasi untuk domain dengan kontradiksi struktural yang luar biasa, terus mengintensifkan dukungan untuk usaha kecil dan mikro, inovasi teknologi ilmiah dan pengembangan hijau, dan dengan tegas menjaga terhadap risiko overshoot nilai tukar.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB