Jumat, 31 Maret 2023 13:30:49 WIB

Pengamat: Tiongkok Tunjukkan Skema Demokrasi yang Stabil dan Meyakinkan
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Rakhim Oshakbaev, Direktur Pusat Penelitian Terapan "TALAP" Kazakhstan (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Rakhim Oshakbaev, Direktur Pusat Penelitian Terapan "TALAP" Kazakhstan, mengatakan Tiongkok menunjukkan skema demokrasi yang stabil dan meyakinkan, yang merupakan tantangan terhadap narasi lama demokrasi Barat. 

Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) pada hari Selasa (28/9) lalu, Oshakbaev juga memuji skema demokrasi Tiongkok yang stabil dan persuasif.

"Tiongkok telah menunjukkan formula (demokrasi) yang cukup stabil dan meyakinkan. Ini merupakan tantangan terhadap narasi lama kapitalisme, ekonomi pasar, dan apa yang disebut pemilu demokratis yang kekurangan alternatif. Demokrasi lama berada di tangan oligarki elit kecil di layanan sipil, yang menciptakan lapisan demokrasi tetapi menahan perbedaan pendapat dan pandangan alternatif," kata Oshakbaev.

Dengan menekankan bahwa setiap mode skema demokrasi memiliki hak untuk eksis, Oshakbaev mengatakan Tiongkok telah melampaui banyak negara Barat dalam isu-isu demokrasi mengenai hak asasi manusia.

"Saya tidak sendirian dalam berpikir bahwa ilmuwan politik dan politisi Barat sering mencoba memonopoli interpretasi kata 'demokrasi' dan memecah belah dunia dengan cara ini. Para politisi di Barat berpikir bahwa hanya demokrasi Barat yang benar, model lain adalah otokratis dan harus diubah sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Barat menjadi apa yang disebut demokrasi barat," jelasnya. 

"Tetapi ketika kita berbicara tentang keragaman, pluralisme dan multipolaritas, semua model diperlukan dan penting, dan memiliki hak untuk hidup. Tiongkok tidak kalah dalam hal apapun ketika datang ke demokrasi. Tiongkok bahkan telah melampaui beberapa negara Barat dalam hal hak asasi manusia," tambah Oshakbaev.

Oshakbaev pun mengatakan upaya Barat untuk memaksakan demokrasi berdasarkan budaya dan tradisinya sendiri pada orang lain tidak akan berakhir dengan baik.

"Masing-masing model ada tempatnya dan harus ada secara wajar, yang merupakan urusan internal masing-masing negara. Perlu ditekankan bahwa jika ada yang mencoba memaksakan model berdasarkan karakteristik budaya dan tradisi mereka sendiri di negara lain, itu tidak akan membawa hasil yang baik," tuturnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner