Selasa, 28 Maret 2023 10:20:55 WIB
Buntut Kasus Tiktok, Tiongkok Desak AS Berhenti Membuat Praduga Bersalah pada Perusahaan Asing
International
Eko Satrio Wibowo
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, pada konferensi pers hari Senin (27/3) di Beijing mengatakan Amerika Serikat (AS) harus menghormati persaingan yang adil ketimbang membuat praduga bersalah dan menekan perusahaan asing. Ini merupakan respon lanjutan Tiongkok terkait kasus Tiktok.
Anggota parlemen AS melalui sidang kongres awal pekan ini telah melakukan aksi politik keji dengan menggambarkan TikTok, sebuah perusahaan jejaring sosial berbagi video, sebagai ancaman keamanan nasional.
Terkati sidang tersebut, Mao mengecam langkah AS untuk menggunakan apa yang disebut "masalah keamanan nasional" sebagai dalih untuk menekan perusahaan asing seperti TikTok, yang notabene milik Tiongkok.
"Kami telah menyatakan posisi kami dalam masalah ini berkali-kali. Tanpa bukti yang membuktikan bahwa TikTok merupakan ancaman bagi keamanan nasional AS, pihak AS telah berulang kali memberlakukan praduga bersalah dan penindasan yang tidak masuk akal pada perusahaan terkait. Masalah profesional harus diselesaikan dalam cara profesional. Anda tidak dapat membuat diri Anda lebih kuat dengan menekan orang lain," ujarnya.
"Amerika Serikat harus menghormati prinsip ekonomi pasar dan persaingan yang sehat, berhenti menekan perusahaan asing secara tidak wajar dan menyediakan lingkungan yang terbuka, adil, setara, dan tidak diskriminatif untuk bisnis asing untuk berinvestasi dan beroperasi di Amerika Serikat," lanjut Mao.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB