Senin, 6 Maret 2023 14:51:42 WIB
10 Manfaat Ajaib Kelor untuk Kesehatan, Bisa Saingi Ginseng Korea?
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Ada banyak manfaat ajaib daun kelor. (iStockphoto/didoi)
Radio Bharata Online - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ingin tanaman kelor bisa menandingi popularitas ginseng dari Korea Selatan sebagai tanaman obat.
"Saya pengin ngimbangin seperti ginsengnya Korea. Dibikin penelitian yang serius [tentang daun kelor] untuk masuk dunia internasional," ujar Budi saat berkunjung meninjau kasus stunting di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (4/3), menukil laman resmi Kementerian Kesehatan RI.
Budi mengatakan bahwa kelor adalah tanaman yang kaya akan gizi. Kelor memiliki daun, biji, dan akar yang semua dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Manfaat daun kelor
Kelor atau Moringa oleifera dikenal sebagai tanaman yang punya banyak khasiat. Daun kelor sendiri kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi.
Selain daunnya, biji kelor juga mengandung minyak atsiri yang bisa digunakan sebagai bahan bakar nabati. Minyak biji kelor dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan.
Berikut beberapa manfaat daun kelor untuk kesehatan, mengutip berbagai sumber.
1. Mengatasi diabetes
Mengutip WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein yang ditemukan dalam kelor dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Selain itu, daun kelor juga dapat membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik. Dengan demikian, insulin bisa bekerja dengan lebih baik.
2. Kaya antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang bertindak dalam melawan paparan radikal bebas. Tingkat radikal bebas yang tinggi dapat memicu sejumlah penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.
Mengutip Healthline, beberapa senyawa antioksidan sendiri ditemukan dalam daun kelor. Mulai dari vitamin C, quercetin yang dapat menurunkan tekanan darah, dan asam klorogenik yang dapat menjaga kadar gula darah setelah makan.
3. Melawan peradangan
Dalam kondisi sakit, tubuh akan mengalami peradangan sebagai respons alami terhadap infeksi. Peradangan yang berkelanjutan bisa berujung pada sejumlah masalah kesehatan kronis seperti kanker.
Para ilmuwan percaya isothiocyanate dalam daun dan biji kelor dapat berperan dalam menangkal peradangan.
Namun, penelitian ini masih terbatas terhadap hewan. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk bisa membuktikan manfaatnya.
4. Menurunkan kadar kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Anda bisa mencegahnya dengan mengonsumsi olahan kelor.
Dua penelitian yang dilakukan terhadap hewan dan manusia telah menunjukkan manfaat kelor terhadap penurunan kadar kolesterol.
5. Menutrisi kulit dan rambut
Mengutip Medical News Today, minyak biji kelor bermanfaat untuk melindungi rambut dari radikal bebas dan menjaganya tetap bersih dan sehat.
Kelor juga mengandung protein yang dapat membantu melindungi sel kulit dari kerusakan.
6. Mengatasi masalah lambung
Ekstrak kelor ditemukan dapat mengatasi beberapa gangguan pada lambung seperti sembelit, gastritis, dan kolitis ulserativa. Manfaat tersebut didapat dari sifat antibiotik dan antibakteri yang dimiliki kelor.
Selain itu, kandungan vitamin B pada kelor juga disebut dapat menjaga pencernaan tetap sehat.
7. Menjaga tulang tetap sehat
Kelor juga mengandung kalsium dan fosfor. Keduanya dapat membantu menjaga tulang tetap sehat dan kuat.
Selain itu, sifat anti-inflamasi yang dimiliki kelor juga disebut dapat mengatasi masalah seperti radang sendi.
8. Menurunkan tekanan darah
Kandungan isothiocyanate dan niaziminin membantu menghentikan penebalan pembuluh darah. Kondisi terakhir dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Menjaga gairah seks
Mengutip Mind Body Green, sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa kelor terbukti dapat meningkatkan kadar testosteron yang terkait dengan dorongan seksual.
Ekstrak kelor ditemukan bekerja untuk meningkatkan gairah seksual pada tikus yang stres dengan cara menekan kortisol dan meningkatkan testosteron.
10. Mencegah Alzheimer
Daun kelor mengandung vitamin C dan E yang tinggi. Kedua vitamin ini dapat memerangi stres oksidatif yang bisa memicu Alzheimer di masa depan.
Meski kaya akan manfaat, namun kelor yang bisa dikonsumsi sembarang orang. Ibu hamil dan menyusui dilarang mengonsumsi kelor, baik dalam bentuk daun utuh atau suplemen.
Hindari juga konsumsi biji kelor atau ekstrak biji kelor. Keduanya telah ditemukan dapat meningkatkan tingkat toksisitas pada sel kekebalan tubuh.
Selain itu, konsumsi kelor sesuai resep dokter. Saat dikonsumsi berlebih, kelor bisa menimbulkan efek pencahar, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB