BARCELONA, Radio Bharata Online – Pada saat pemerintah di negara-negara Barat saling berlomba membatasi platform media sosial TikTok, salah satu perusahaan terbesar Tiongkok, Huawei, menunjukkan ambisinya minggu ini di ekspo tahunan terbesar industri telekomunikasi, Mobile World Congress (MWC) di Barcelona.
Paviliunnya merupakan yang terbesar dan tentunya yang paling terang, dengan deretan lampu-lampu tajam yang memantul dari permukaan putih yang dipoles dan lantai yang menyilaukan.
Sedangkan produsen ponsel pintar Xiaomi, Oppo dan Honor menempati panggung yang paling menarik perhatian di area ponsel pintar, mengapit stan perusahaan Korea Selatan, Samsung, yang merupakan rival utamanya.
Mereka berusaha mengisi celah yang ditinggalkan oleh Huawei, yang mengurangi bisnis ponsel pintarnya pada tahun 2020 untuk berkonsentrasi pada sektor lain seperti peralatan jaringan.
Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat telah sangat membatasi operasi Huawei, dan Uni Eropa mencoba melakukan hal yang sama, tetapi banyak negara yang masih menggunakan produknya.
Perusahaan Denmark Strand Consult, melalui penulisnya John Strand, tahun lalu mencatat bahwa 59 persen peralatan jaringan 5G Jerman adalah Huawei. Bahkan menurutnya, Huawei menikmati pangsa pasar yang lebih tinggi di Berlin daripada di Beijing. Kepada AFP Strand mengatakan, jika tidak masalah untuk membeli infrastruktur komunikasi Tiongkok, maka seharusnya tidak masalah untuk membeli pesawat tempur Tiongkok.
Sementara para pembuat kebijakan Amerika Serikat memandang dominasi Tiongkok atas teknologi, sebagai ancaman global utama.
Jacob Gunter dari lembaga pemikir MERICS yang berbasis di Jerman, kepada AFP mengatakan bahwa Huawei membangun sistem operasi besar pertama di Tiongkok, terlibat secara mendalam dalam semikonduktor, peralatan jaringan, telepon, dan sekarang terus maju dengan komputasi awan dan pusat data.
Meskipun Huawei sebagian besar terkunci dari pasar AS, analis seperti Strand mengatakan bahwa perusahaan tersebut masih menikmati pangsa pasar yang sangat besar di tempat lain di dunia. (CNA)