Minggu, 28 Agustus 2022 14:18:40 WIB

Menguatnya Ekonomi Tingkok Beri Sinyal Bagus bagi Perdagangan Global
Kesehatan

Thomas Rizal

banner

Ilustrasi (Xinhua)

Ekonom Italia Antonio Majocchi mengatakan menguatnya situasi perekonomian di Tiongkok sebenarnya merupakan sinyal bagus bagi pemulihan kondisi perdagangan global.

Perekonomian Tiongkok, sebagai yang terbesar kedua di dunia, mendatangkan riak ke pasar dunia, apa pun yang dilakukannya.

"Jika pertumbuhan Tiongkok melambat, itu menjadi masalah bagi semua orang, dan jika pertumbuhan Tiongkok meningkat, itu menjadi kabar baik bagi semua orang," kata Majocchi dalam sesi wawancara baru-baru ini dengan Xinhua.

Profesor manajemen global dari Departemen Bisnis dan Manajemen di Universitas LUISS Roma itu mengatakan pengaruh Tiongkok terhadap ekonomi dunia merupakan yang terpenting dan sama sekali tidak boleh diremehkan.

"Terutama bagi perekonomian seperti di Italia dan Jerman yang merupakan pengekspor utama, hal yang sama berlaku bagi kawasan Eropa pada umumnya," katanya, menambahkan.

Kabar terbaru dari Tiongkok menunjukkan hal positif. Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics atau NBS) Tiongkok mencatat penjualan ritel barang konsumsi pada Juli 2022 naik 2,7 persen secara tahunan (year on year atau yoy), menyusul kenaikan 3,1 persen pada Juni.

NBS menyebut bahwa ekonomi Tiongkok pada Juli "mempertahankan momentum pemulihan" terlepas dari "lingkungan internasional yang semakin rumit dan menantang serta wabah COVID-19 di dalam negeri yang kerap terjadi dan sporadis."

Majocchi menilai bahwa situasi internasional saat ini membuat pemulihan ekonomi global yang sedang berkembang dari pandemi virus corona menjadi lebih "lemah" dan menantang.

"Segalanya menjadi lebih sulit saat ini," katanya.

Ekonomi global mengalami kenaikan harga energi dan transportasi serta menipisnya pasokan pangan. Sementara itu, cuaca panas dan kering yang tidak biasa di negara-negara Eropa dan di berbagai belahan dunia lain juga memberikan pukulan terhadap banyak sektor.

Sang profesor menyebut bahwa kenaikan harga di Tiongkok lebih moderat ketimbang di Eropa. Inflasi tahunan pada Juli di zona euro naik sebesar 8,9 persen, menurut kantor statistik Eropa, Eurostat. Sementara inflasi itu konsumen Amerika Serikat pada Juli melonjak 8,5 persen dari setahun yang lalu.

Sebagai perbandingan, indeks harga konsumen (Consumer Price Index atau CPI) Tiongkok pada Juli 2022 adalah 2,7 persen lebih tinggi dari angka pada Juli 2021, menurut data resmi. 

"Masalah utama sekarang (untuk ekonomi global) adalah inflasi, tetapi di Tiongkok, indeks harga konsumen jauh lebih rendah," ujar Majocchi.

Profesor itu mengatakan bahwa penguatan ekonomi Tiongkok merupakan salah satu faktor ekonomi global yang membantu menyesuaikan prospek investasi untuk beberapa bulan dan tahun mendatang.

Situasi yang stabil di Tiongkok akan berdampak positif pada ekspektasi ekonomi dan permintaan pun akan tumbuh, yang pada gilirannya "akan berdampak positif pada ekonomi dunia," imbuh Majocchi.

Pewarta: Xinhua

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner