Selasa, 29 November 2022 11:49:3 WIB
Sekjen PBB Serukan Aksi di 3 Area Untuk Cegah Bencana Senjata Biologis
International
Endro - Radio Bharata Online
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (Eskinder Debebe/UN Photo/ Selebaran melalui Xinhua)
JAKARTA, Radio Bharata Online – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (28/11) menyerukan aksi di tiga area untuk mencegah bencana senjata biologis.
Guterres menyampaikan seruan itu dalam pesan video untuk para peserta Konferensi Peninjauan Konvensi Senjata Biologis ke-9 di Jenewa.
Area aksi pertama adalah memperkuat ketentuan perihal akuntabilitas konvensi tersebut, untuk memastikan bahwa kemajuan ilmiah tidak dieksploitasi untuk tujuan-tujuan permusuhan.
Dia mengajak negara-negara untuk memastikan, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk kebaikan umat manusia, bukan kehancurannya. Dan bahwa perdamaian tetap menjadi inti dari semua pengembangan dan kerja sama ilmiah.
Area aksi kedua, memperbarui pemikiran tentang verifikasi dan kepatuhan, agar sesuai dengan ancaman yang ada saat ini.
Menurut Guteres, saat ini dunia telah berubah secara dramatis selama lima dekade terakhir. Maka konvensi pun harus ikut berubah bersama dunia.
Area Aksi Ketiga, memberikan konvensi tersebut sumber daya finansial dan manusia yang telah ditingkatkan, yang diperlukan untuk melaksanakan tugas penting ini.
Dikatakan, dunia dengan murah hati mendukung rezim global yang menentang senjata kimia dan proliferasi nuklir. Kita harus melakukan hal yang sama untuk senjata biologis, dengan peningkatan anggaran konvensi yang signifikan.
Sekarang saatnya untuk menutup semua jalur pengembangan dan penggunaan senjata biologis.
Lima puluh tahun yang lalu, ketika Konvensi Senjata Biologis dibuka untuk ditandatangani, komunitas global berdiri sebagai satu kesatuan, dan menyatakan bahwa penggunaan penyakit sebagai senjata yang disengaja, merupakan pelanggaran terhadap kemanusiaan. Konvensi itu memperkuat moral umat manusia. (Xinhua)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB