Jumat, 31 Maret 2023 13:57:53 WIB

Azmi Nassar, Pelatih Asal Israel dalam Sejarah Timnas Palestina
Olahraga

AP Wira

banner

Azmi Nassar pelatih asal Israel mendapat respek dari para pemain Palestina

JAKARTA, Radio Bharata Online - Palestina dan Israel bak dua identitas yang tidak bisa disatukan. Akan tetapi, dalam sejarah sepak bola, . Azmi Nassar pelatih asal Israel mendapat respek dari para pemain Palestina. Nassar lahir di Nazareth, Israel, pada 3 Oktober 1957. Ia memiliki darah Arab dalam dirinya dan menganut agama Kristen.

Nassar pernah berkarier sebagai pemain  sepak bola dalam rentang 1974-1987. Posisinya striker, ada tiga klub Israel yang pernah dibelanya: Maccabi Ahi Nazareth, Hapoel Haifa, dan Maccabi Tamra.

Selepas pensiun, Nassar memilih karier dunia kepelatihan. Ia tercatat sempat melatih sejumlah klub Israel, tetapi juga pernah membesut Timnas Palestina selama 1999–2000 dan 2005–2007. Kariernya yang paling berkesan justru saat menakhodai Timnas Palestina.

Sulit menemukan referensi terpercaya yang bisa menjelaskan mengapa Azmi Nassar ingin mengabdi untuk Palestina. Namun faktanya, Situs web footballpalestine.com  menyebut, Nassar bukan pelatih 'asal lewat' dalam sejarah Timnas Palestina. Jasanya untuk Palestina adalah meraih medali perunggu Pesta Olahraga Arab 1999 di Amman, Yordania.

Pada periode kedua menangani Timnas Palestina, Nassar membawa misi khusus: Membawa Timnas Palestina lolos ke Piala Asia 2007. Dikisahkan, Nassar sampai blusukan ke Gaza dan Tepi Barat mencari pemain berbakat untuk skuadnya.

Fahed Attal, top skor Timnas Palestina dengan koleksi 16 gol dari 36 laga (2005-2012), disebut sebagai salah satu buah penemuannya. Walau begitu, Palestina tetap gagal tampil ke Piala Asia 2007 yang kala itu berlangsung di Indonesia.

Salah satu momen terkenang lain dari sosok Azmi Nassar adalah pada tahun 2006. Masih dari situs web footballpalestine.com, ia telah didiagnosis mengalami gangguan otot kala tu, sehingga kesehatannya mulai memburuk dan menyerahkan tugas kepelatihan kepada Thomas Viczko.

Pada awal 2006, Palestina memiliki dua pertandingan kualifikasi Piala Asia, yakni melawan Singapura dan China. Nassar tidak ikut dengan tim ke China dan tidak ada yang mengira dia akan menghadiri pertandingan melawan Singapura yang akan dimainkan di Amman.

Meski dalam keadaan sakit parah, dia hadir untuk menunjukkan dukungan kepada para pemainnya. Dan terbukti terjadi peningkatan moral  pada para pemain Palestina, sehingga bisa  mengalahkan Singapura 1-0. Yang dicetak oleh Fahed Attal.

Pada 26 Maret 2007, Azmi Nassar mengembuskan napas terakhirnya pada subuh hari di Holy Family Hospital di Kota Nazareth pada usia 48 tahun.

Publik Palestina merasa kehilangan. Al Jazeera melaporkan bahwa ribuan warga Palestina menghadiri tempat peristirahatan terakhir Nassar di Nazareth dan para pelayat mengibarkan fotonya yang berhiaskan bendera Palestina. Mereka datang dari berbagai profesi: Atlet, pemuka agama, politisi, dan masyarakat umum.

"Almarhum Azmi Nassar memiliki jejak yang tak terlupakan karena berperan besar dalam membangun karakter timnas dan berdampak pada dirinya dan rekan-rekannya dalam kehidupan olahraga dan sosial," kata eks kapten Timnas Palestina, Saeb Jendeya, dikutip dari Al-Ayyam.ps.

"Dia menyampaikan semangat itu kepada kami dan tercermin dalam penampilan Fedayeen (julukan Timnas Palestina) di kejuaraan Arab kesembilan di Yordania, di mana kami menyajikan level yang tidak disangka siapa pun. Jadi, kami mengasihani jiwanya dan berdoa untuk pengampunan," tandasnya.

Pewarta: footballpalestine.com

 

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner