Senin, 19 Desember 2022 15:24:31 WIB

'Rumah Tiongkok' Perlihatkan Perangkat AS yang Lebih Keras untuk Persaingan
International

Endro

banner

Menteri Luar Negeri Antony Blinken membuka kantor “Rumah Tiongkok” di Departemen Luar Negeri. (Twitter) / Alarabia.net

BEIJING, Radio Bharata Online - Departemen Luar Negeri AS telah membentuk Kantor Koordinasi Tiongkok, yang dikenal sebagai "Rumah Tiongkok", untuk mengoordinasikan kebijakan Washington terhadap Beijing.  Ini adalah langkah yang menandakan bahwa AS terus berusaha untuk memperkuat persaingannya dengan Tiongkok.

Para analis memperingatkan, bahwa administrasi Biden terus mengatakan satu hal, sambil melakukan hal lain, dan tidak mengambil tindakan efektif untuk menyelesaikan perselisihan dengan Tiongkok.

CNN melaporkan, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa mereka membuka "Rumah Tiongkok" pada hari Jumat (16/12), yang akan berfungsi sebagai titik temu untuk kebijakan AS terhadap Beijing, dan meningkatkan jumlah diplomat yang berfokus pada Tiongkok.

Mentri Luar Negeri Anthony Blinken, mengumumkan rencananya untuk meluncurkan kantor tersebut dalam pidatonya di bulan Mei yang lalu, dan diumumkan pada hari Jumat, satu bulan setelah pertemuan antara pemimpin tertinggi Tiongkok dan AS di Bali.  Dalam pertemuan di Indonesia itu, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali komitmen "lima tidak" -nya.  Analis meminta AS bertidak secara nyata, untuk menghormati komitmennya, alih-alih semakin merusak hubungan bilateral.

Sun Chenghao, seorang peneliti dari Pusat Keamanan dan Strategi Internasional di Universitas Tsinghua, mengatakan kepada Global Times, unit baru “Rumah Tiongkok” tersebut, bermaksud untuk memperkuat kapasitas Departemen Luar Negeri, untuk mendapatkan informasi dan saran dari departemen lain untuk melawan Tiongkok.

Beberapa media AS menafsirkan pendirian "Rumah Tiongkok" karena mencerminkan perasaan di dalam tim Biden, bahwa birokrasi AS yang ada, tidak cukup gesit untuk memerangi banyak tantangan dari Tiongkok, mulai dari perdagangan hingga kekuatan militer.

Entitas baru ini menggantikan China Desk di biro Urusan Asia Timur dan Pasifik Departemen Luar Negeri, dan akan mempekerjakan sekitar 60 hingga 70 personel, termasuk penghubung dari bagian departemen lain seperti biro Afrika dan Amerika Latin, serta orang-orang yang dirinci.

Badan tersebut didirikan, karena AS menganggap Tiongkok sebagai "tantangan geopolitik terbesar" dan saingan kompetitif strategisnya, dan bermaksud untuk memperkuat kerja sama internal dalam menghadapi Tiongkok.

Pendirian "Rumah Tiongkok" juga menunjukkan bahwa kebijakan AS terhadap Tiongkok, mengarah pada persaingan, dan persaingan semacam itu semakin ketat.  (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner