Xi'an, Radio Bharata Online - Penggalian lubang pemakaman di dekat Mausoleum Kaisar Qinshihuang di Provinsi Shaanxi, barat laut Tiongkok ungkap lebih banyak temuan senjata kuno. Menurut Kepala Tim Arkeologi, Shen Maosheng, berbagai temuan itu telah memberikan petunjuk baru untuk memecahkan teka-teki sejarah.

Penemuan tersebut merupakan hasil dari penggalian ketiga di lubang Pit No. 1, area yang luasnya sekitar 430 meter persegi. Penggalian besar di tempat ini pada dasarnya sudah dimulai sejak tahun 2009 silam. 

Senjata yang ditemukan masuk dalam tiga kategori, yakni senjata panjang yang meliputi bayonet dan tombak, yang juga dikenal sebagai Pi dan Ji dalam bahasa Tiongkok, lalu senjata pendek seperti pedang perunggu, dan senjata jarak jauh layaknya busur silang dan panah perunggu.

Temuan baru serta kondisi awal mereka dengan Tentara Terakota telah mengilhami para peneliti modern tentang penggunaan dan signifikansi jaminan sosial mereka. Misalnya, pedang perunggu diyakini hanya digunakan oleh perwira militer berpangkat tinggi, tetapi temuan baru menunjukkan bahwa itu adalah konfigurasi standar untuk tentara.

"Senjata pendek yang ditemukan sebagian besar adalah pedang perunggu. Hanya ada satu pedang dengan panjang 81 sentimeter khusus untuk patung umum di seluruh lubang. Tapi kami menemukan lima pedang dengan panjang 88 hingga 91 sentimeter untuk tentara. Itu sangat berharga menemukan pedang digantung pada patung dan tidak dipindahkan dengan aksesori yang tidak tersentuh. Ini telah membantu kami memecahkan dua masalah. Kami percaya bahwa pedang adalah konfigurasi standar untuk semua tentara dan cara tentara memakainya ditunjukkan dengan jelas," ungkap Shen.

Pit No.1, lubang pemakaman terbesar yang digali sejauh ini di dekat Mausoleum, meliputi area seluas 14.260 meter persegi. Berdasarkan kepadatan pengaturan tentara, lebih dari 6.000 Tentara Terakota dan kuda dapat digali di dalam lubang setelah penggalian penuh.

Pasukan berkuda Terakota adalah salah satu penemuan arkeologis terbesar di zaman modern. Itu ditemukan di daerah Lintong, 35 km sebelah timur Xi'an, pada tahun 1974 oleh para petani yang menggali sebuah sumur.

Penggalian formal pertama situs inin berlangsung dari tahun 1978 hingga 1984 dan menemukan 1.087 patung tanah liat. Sedangkan penggalian kedua pada tahun 1985 berlangsung selama setahun dan dihentikan karena alasan teknis.

Penemuan yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada Desember 1987 itu telah mengubah Xi'an menjadi salah satu daya tarik wisata utama Tiongkok. Banyak pemimpin negara telah melakukan perjalanan ke situs tersebut selama kunjungan mereka ke Tiongkok.