Harbin, Radio Bharata Online - Film sejarah Tiongkok "Evil Unbound" memulai perilisan resminya secara nasional pada hari Kamis (18/9), menampilkan unit perang kuman Jepang yang terkenal kejam - Unit 731 selama invasi Jepang ke Tiongkok antara tahun 1936 dan 1945.
Film ini berisi adegan, gambar, dan suara dari sumber dan bukti otentik, serta menggambarkan kembali kekejaman perang biologis yang dilakukan oleh penjajah Jepang di Tiongkok pada Perang Dunia II.
Sejauh ini, box office-nya telah melampaui 200 juta yuan (sekitar 466 miliar rupiah). Sebelum perilisan resmi, sutradara dan para pemain film menghadiri pemutaran perdana global pada hari Rabu (17/9) di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut.
Di Distrik Pingfang, Harbin, Unit 731 didirikan dan berfungsi sebagai pusat perang biologis Jepang di Tiongkok dan Asia Tenggara selama perang.
"Adegan, gambar, dan suara dalam film ini semuanya berasal dari sumber dan bukti autentik. Semuanya didukung oleh catatan sejarah dan penelitian akademis," kata Jin Chengmin, Direktur Ruang Pameran Bukti Kejahatan yang Dilakukan oleh Unit 731 Tentara Kekaisaran Jepang.
Film ini bertujuan untuk menyoroti tanggung jawab historis dan menyatukan kekuatan untuk perdamaian melalui sarana artistik.
"Peran yang kami mainkan sebagai aktor pada dasarnya berbicara atas nama para korban - rekan senegara kami yang gugur. Kami ingin menggunakan film untuk bersaksi kepada dunia bahwa mereka pernah ada di sini. Kami mengajak orang-orang untuk mengingat sejarah, dan menghargai perdamaian hari ini," ujar Jiang Wu, Aktor Film "Evil Unbound".
Film ini sangat menyentuh penonton dengan detailnya yang realistis.
"Saya sangat terguncang setelah menonton film ini. Detailnya begitu hidup, memungkinkan mahasiswa seperti saya untuk menghadapi bagian sejarah itu secara langsung. Film ini membuat saya menangis tersedu-sedu. Saya sangat tersentuh, dan saya berharap banyak orang dapat menonton film ini," ungkap Lu Jiahang, seorang mahasiswa.
"Evil Unbound" akan tayang perdana di Amerika Serikat dan Kanada pada hari Jumat (19/9), diikuti dengan perilisannya di Korea Selatan pada bulan November 202. Rencana perilisan tambahan juga telah disusun di Singapura, Malaysia, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis, dan negara-negara lain di kemudian hari.