Jumat, 19 April 2024 13:24:8 WIB
Jumlah Uang Beredar di Tiongkok Capai 300 Triliun Yuan, Mencerminkan Dukungan untuk Ekonomi Riil
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Zou Lan, Kepala departemen kebijakan moneter di People's Bank of China (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pejabat bank sentral Tiongkok mengatakan pada hari Kamis (18/4) bahwa jumlah uang beredar (M2) Tiongkok telah melampaui 300 triliun yuan (sekitar 674 ribu triliun rupiah), yang mencerminkan dukungan finansial negara itu untuk pengembangan ekonomi riil selama beberapa tahun terakhir.
Zou Lan, Kepala departemen kebijakan moneter di People's Bank of China (PBOC), mengatakan pada sebuah konferensi pers di State Council Information Office (SCIO) pada hari Kamis (18/4) bahwa perubahan-perubahan besar sedang terjadi karena ekonomi menjadi lebih ringan.
"Secara keseluruhan, jumlah uang beredar saat ini tidak rendah. Struktur ekonomi Tiongkok sedang menyesuaikan diri dengan kecepatan yang semakin cepat, pasar real estat telah mengalami perubahan besar dalam hubungan penawaran dan permintaan, pencegahan dan pengendalian risiko utang lokal telah diperkuat. Ekonomi telah menjadi lebih ringan, permintaan kredit telah melemah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dan struktur kredit telah dioptimalkan dan ditingkatkan," kata Zou.
Menurutnya, beberapa bank masih terlalu fokus pada skala daripada pembiayaan yang efektif untuk bisnis, sementara beberapa perusahaan meminjam pinjaman murah untuk kegiatan non-inti. Hal ini berisiko menciptakan dana menganggur dan mengurangi efisiensi.
"Beberapa bank masih memiliki 'skala kompleks' dalam hal mode operasi dan standar penilaian internal, dan skala pembiayaan mereka telah melebihi permintaan pembiayaan yang efektif dalam ekonomi riil; Perusahaan-perusahaan tertentu mengambil keuntungan dari posisi mereka yang menguntungkan, menggunakan pinjaman murah untuk membeli produk pembiayaan, deposito berjangka, atau meminjamkan kembali ke perusahaan lain. Bisnis utama mereka tidak menghasilkan uang, tetapi keuangan menjadi sumber utama keuntungan. Hal ini dapat dengan mudah menyebabkan pemalasan dan pengendapan pembiayaan, sehingga mengurangi efisiensi penggunaan uang. Departemen terkait akan memperkuat pemantauan dana menganggur dan meningkatkan mekanisme pengelolaan dan penilaian," jelas Zou.
Ke depan, Zou mengatakan kebutuhan pembiayaan yang efektif dapat pulih seiring dengan transformasi ekonomi.
"Di masa depan, dengan transformasi dan peningkatan ekonomi, permintaan pembiayaan yang efektif akan pulih, ekspektasi dari masyarakat akan membaik, dan situasi dana menganggur juga akan berkurang. Pada saat itu, pertumbuhan agregat moneter yang sangat besar saat ini kemungkinan akan melambat. Akan ada gangguan pada data, sehingga tidak tepat untuk membuat perbandingan sederhana pada periode yang sama," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
