Jumat, 19 Juli 2024 17:7:15 WIB
Guenter juga menyoroti pengaruh yang dibawa oleh kemajuan pesat teknologi canggih di Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Peter Guenter, CEO Healthcare dari Merck (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Merck, perusahaan teknologi farmasi besar asal Jerman, melihat Tiongkok sebagai pasar prioritas untuk pengembangan baru dan berharap dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi pasarnya, serta teknologi mutakhir yang berkembang pesat di negara itu, menurut seorang pemimpin senior perusahaan farmasi tersebut.
Berbicara dengan China Global Television Network (CGTN), Peter Guenter, CEO Healthcare dari perusahaan farmasi raksasa tersebut, berbicara tentang kerja sama perusahaan dengan Tiongkok dan peran negara itu dalam lanskap inovasi farmasi yang terus berkembang.
"Kami memiliki sejumlah besar uji klinis yang sedang kami jalankan di Tiongkok. Dan kami secara sistematis menganggap Tiongkok sebagai salah satu pasar prioritas kami untuk setiap pengembangan baru yang kami lakukan. Hal lain yang penting untuk disebutkan adalah bahwa kami percaya bahwa ada banyak inovasi yang sangat menarik yang berasal dari Tiongkok dan yang dapat melayani pasien di seluruh dunia. Dan kami telah melakukan, relatif baru-baru ini, beberapa kemitraan besar dengan perusahaan bioteknologi dan biofarmasi Tiongkok, di mana kami memberikan lisensi pada beberapa inovasi mereka. Dan idenya adalah bahwa kami mengembangkannya bersama dan membawanya tidak hanya kepada pasien Tiongkok, tetapi bahkan kepada pasien global di seluruh dunia," katanya.
Guenter juga menyoroti pengaruh yang dibawa oleh kemajuan pesat teknologi canggih di Tiongkok, seperti digitalisasi, yang dapat membantu mengubah lanskap inovasi dan penelitian farmasi.
Mengenai peran pasar Tiongkok dalam pengembangan industri farmasi, Guenter percaya bahwa perusahaannya dapat menemukan solusi yang lebih baik bagi pasien dengan bergantung pada digitalisasi data di Tiongkok.
"Saya pikir Tiongkok dapat memainkan peran utama dalam hal itu. Mengapa? Karena Tiongkok memiliki, pertama-tama, kekayaan data yang luar biasa, mengingat besarnya populasi, besarnya populasi pasien. Dan kedua, saya pikir Tiongkok juga telah memimpin dalam digitalisasi semua data ini. Jadi jika kita dapat memanfaatkan data ini, kita akan menemukan solusi yang lebih baik bagi pasien dan menyediakan obat-obatan baru bagi pasien dengan lebih cepat," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
