Kamis, 17 November 2022 9:12:57 WIB
Meskipun pada awalnya sempat diragukan banyak pihak
International
Endro - Radio Bharata Online

Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan pers usai menutup KTT G20, di media center, Bali International Convention Center, Bali, Rabu (16/11/2022). (Foto: BPMI Setpres)
JAKARTA, Radio Bharata Online – Meskipun pada awalnya sempat diragukan banyak pihak, kepemimpinan Indonesia pada G20 telah menghasilkan Deklarasi G20 Bali. Presiden Joko Widodo mengatakan, deklarasi ini berjumlah 52 paragraf.
Kepala Negara mengatakan, penyikapan perang di Ukraina merupakan hal yang paling alot dan sangat diperdebatkan. Hal itu disampaikan Presiden dalam pernyataan pers di media center, Bali International Convention Center, Bali, Rabu (16/11/2022).
Menurut Presiden, diskusi mengenai perang di Ukraina berlangsung sangat alot, meskipun akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi, yaitu mengutuk perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, dan melanggar integritas wilayah.
Perang di Ukraina telah mengakibatkan penderitaan masyarakat, dan memperberat ekonomi global yang masih rampuh akibat pandemi. Perang tersebut juga menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial.
Oleh karena itu, G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global. Menurut Presiden, G20 Bali juga telah menghasilkan beberapa hasil konkret.
Antara lain terbentuknya Dana Pandemi, yang sampai hari ini terkumpul USD1,5 miliar dolar. Kemudian pembentukan dan operasionalisasi Kepercayaan Tangguh dan Keberlanjutan di bawah Dana Moneter International (IMF), sejumlah USD81,6 miliar.
Penggalangan dana tersebut dilakukan untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.
Presiden menambahkan, kemudian juga mekanisme transisi energi, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari Just Energy Transition Programme sebesar USD20 miliar.
Di samping itu dihasilkan juga komitmen bersama. Yakni setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia, dilindungi di tahun 2030. (KBRN)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
