Rabu, 21 Desember 2022 10:4:10 WIB

Jepang Menabur Benih Malapetaka untuk Dirinya Sendiri Dengan Ekspansi Militer Buta
International

Endro

banner

Helikopter CH-47 Pasukan Bela Diri Maritim Jepang bersiap untuk mendarat di Izumo, Kapal Kargo Umum di perairan timur Kepulauan Ryukyu pada 14 November 2022. Foto: VCG

BEIJING, Radio Bharata Online – Jepang baru-baru ini membuat langkah berani, untuk menegaskan kembali dirinya sebagai kekuatan militer utama, baik di masyarakat domestik maupun negara-negara tetangga. Para ahli Tiongkok memperingatkan, bahwa negara itu sedang menabur benih malapetaka bagi dirinya sendiri, karena ambisinya itu akan mendatangkan akibat, yang negara sekalipun tidak akan sanggup menanggungnya.

Media Jepang melaporkan bahwa Tokyo akan segera menyetujui anggaran negara yang mencatat rekor untuk tahun fiskal 2023, dengan peningkatan pengeluaran sekitar empat kali lipat untuk amunisi dan rudal jarak jauh.

Pemerintah akan mengalokasikan 828,3 miliar yen (USD6,27 miliar) untuk pengeluaran terkait amunisi.  Alokasi ini adalah peningkatan tajam dari sekitar 200 miliar yen dalam beberapa tahun terakhir, sebagai bagian dari upaya Jepang untuk meningkatkan kemampuan militernya.

Song Zhongping, pakar militer Tiongkok dan komentator TV, kepada Global Times pada hari Selasa mengatakan, sebelumnya, Jepang fokus pada penguatan kapasitas pertahanan untuk bekerja sama dengan pembangunan kemampuan militer AS. Kekuatannya terletak pada pertahanan udara dan pembersihan ranjau, serta pertahanan anti-rudal dan kapal selam.

Tetapi karena AS mengharuskan Jepang untuk mengubah kebijakan yang berorientasi pada pertahanan, secara eksklusif menjadi pelaksanaan hak pembelaan diri kolektif, mengharuskan Jepang memiliki kemampuan ofensif dan defensif sekaligus.  Artinya Jepang perlu membeli lebih banyak senjata dan peralatan ofensif.

Menurut Song, Jepang juga senang dengan hal ini, karena menegaskan ambisi jangka panjang Tokyo, untuk keluar dari sikap pasif selama beberapa dekade.

Penyiar NHK melaporkan, pengeluaran yang direncanakan, termasuk lebih dari USD1,5 miliar untuk rudal jelajah Tomahawk dari AS, yang akan dikerahkan sebagai rudal yang dapat diluncurkan dari luar jarak tembak musuh.

Menurut NHK, Jepang berharap dapat membangun kemampuan militer dengan kemampuan ofensif dan defensif, dengan bantuan AS. Penting bagi negara untuk memperkuat kapasitas menyerang target, jauh di belakang garis pertahanan musuh, seperti menerapkan rudal jelajah Tomahawk, dan kemungkinan mengembangkan rudal baru berdasarkan Sistem Rudal Permukaan-ke-Kapal. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner