Jumat, 30 Desember 2022 10:28:27 WIB
Pele, Legenda Sepak Bola Brasil Meninggal Dunia di usia 82 Tahun
International
Endro
Orang-orang berdiri di dekat Rumah Sakit Albert Einstein Israel Sao Paulo, tempat mantan bintang sepak bola Brasil Edson Arantes do Nascimento, Pele, meninggal pada 29 Desember 2022. Pele, juara Piala Dunia tiga kali, meninggal pada Kamis di usia 82 di rumah sakit setelah menderita kanker usus besar. (Xinhua/Rahel Patrasso)
RIO DE JANEIRO, Radio Bharata Online – Pele, pesepakbola Brasil dengan bakat luar biasa dan prestasinya yang tak tertandingi, membuatnya menjadi ikon dunia. Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé, meninggal dunia pada Kamis (29/12) dalam usia 82 tahun.
Rumah sakit Albert Einstein di Sao Paulo mengonfirmasi bahwa pria yang dijuluki Raja Sepak Bola itu meninggal pada pukul 15.27 waktu setempat "karena kegagalan beberapa organ, akibat perkembangan kanker usus besar yang terkait dengan kondisi klinis sebelumnya."
Kabar meninggalnya Pele juga dikonfirmasi dalam pesan di akun Instagram resminya.
Dalam perjalanannya, Edson mempesona dunia dengan kejeniusannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan kerja sosial di seluruh dunia, dan menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat untuk semua masalah kita, cinta.
Pesan terakhirnya, hari ini menjadi warisan untuk generasi mendatang. Cinta, cinta dan cinta, selamanya.
Pele telah dirawat di rumah sakit sejak akhir November untuk pengobatan infeksi pernafasan dan komplikasi terkait kanker lainnya.
Pada 21 Desember, putri sulungnya, Kely Cristina Nascimento, mengumumkan ayahnya akan menghabiskan Natal di rumah sakit, karena dia membutuhkan "perawatan yang lebih ekstensif".
Secara luas dianggap sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa, Pele adalah satu-satunya pemain yang memenangkan Piala Dunia tiga kali, setelah mengangkat trofi olahraga paling bergengsi pada tahun 1958, 1962 dan 1970.
Kariernya yang terkenal termasuk 732 gol dalam 792 pertandingan untuk klub dan negara.
Rekor Brasilnya dengan 77 gol internasional, disamai oleh Neymar dalam kekalahan perempat final Piala Dunia tim Amerika Selatan dari Kroasia pada awal Desember.
Pada tahun 2000, badan sepak bola dunia FIFA menyatakan Pele dan Diego Maradona dari Argentina, sebagai pemenang bersama untuk penghargaan pemain terhebat abad ke-20.
Dia juga diakui oleh majalah Time sebagai salah satu dari 100 orang terpenting abad lalu.
Pele menghadapi serangkaian masalah kesehatan selama dekade terakhir, termasuk masalah yang berkaitan dengan tulang belakang, pinggul, lutut, dan ginjalnya.
Tahun lalu, mantan bintang Santos dan New York Cosmos itu menjalani operasi pengangkatan tumor dari usus besarnya.
Di antara mereka yang memberikan penghormatan pada Kamis sore adalah penyerang Prancis Kylian Mbappe.
Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) menggambarkan Pele sebagai "idola terbesar sepak bola dunia" dan mengatakan entitas akan merayakan tujuh hari berkabung.
Sebuah pernyataan menyebutkan, kematian sang idola adalah berita paling menyedihkan yang dilaporkan CBF sejak didirikan 108 tahun lalu.
Presiden CBF Ednaldo Rodrigues menyatakan sangat sedih dengan kepergian Pele. CBF akan memberikan semua penghargaan yang mungkin, kepada atlet terhebat sepanjang masa.
File foto Pele dengan Messi dan Neymar Jr (Sports NDTV)
Neymar, yang saat ini menjadi pemain terbaik Brasil dan pemain nomor 10 tim, mendedikasikan pesan tulus di media sosial bersama foto Pele mengenakan mahkota.
Dalam cuitannya, sang penyerang itu menuliskan, "Dia mengubah sepak bola menjadi seni dan menjadi hiburan. Dia memberikan suara kepada orang miskin, orang kulit hitam, dan di atas segalanya, dia memberikan visibilitas ke Brasil.
Sebelum Pele, angka '10' hanyalah sebuah angka, tapi Pele mengubah segalanya."
Rekan setim Neymar di Paris Saint-Germain, Lionel Messi, juga turun ke media sosial dengan pesan singkat di samping serangkaian gambar, termasuk foto di mana ia merangkul pemain hebat Brasil itu. (Xinhua)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB