Minggu, 25 Desember 2022 13:40:43 WIB
Taliban Perintahkan LSM untuk Memulangkan Pekerja Perempuan
International
Endro
Siswa perempuan Afghanistan bereaksi terhadap larangan masuk universitas oleh Taliban di Kabul, Afghanistan pada 21 Desember 2022. Foto oleh Bilal Guler/Anadolu Agency via Getty Images
KABUL, Radio Bharata Online - Administrasi yang dikelola Taliban Afghanistan, telah memerintahkan semua organisasi nonpemerintah (LSM) lokal dan asing, untuk menghentikan karyawan perempuan datang bekerja. Demikian menurut surat kementerian ekonomi, dalam tindakan keras terbaru terhadap kebebasan perempuan.
Surat tersebut, yang dikonfirmasi oleh juru bicara kementerian ekonomi Abdulrahman Habib pada hari Sabtu, mengatakan bahwa karyawan wanita tidak diizinkan bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut, karena beberapa tidak mematuhi interpretasi pemerintah, tentang aturan berpakaian Islami untuk wanita.
Surat itu mengatakan, LSM mana pun yang ditemukan tidak mematuhi perintah itu, akan dicabut izin operasinya di Afghanistan.
Perintah itu dikeluarkan beberapa hari setelah pemerintahan yang dikelola Taliban, memerintahkan universitas-universitas untuk dekat dengan perempuan, yang memicu kecaman keras global, dan memicu sejumlah protes dan kecaman keras di Afghanistan.
Belum jelas, bagaimana perintah itu akan mempengaruhi badan-badan PBB, yang memiliki kehadiran besar di Afghanistan, dalam memberikan layanan di tengah krisis kemanusiaan negara itu.
Ketika ditanya apakah aturan itu termasuk badan-badan PBB, Habib mengatakan surat itu berlaku untuk organisasi di bawah badan koordinasi organisasi kemanusiaan Afghanistan, yang dikenal sebagai ACBAR. Badan itu tidak termasuk PBB tetapi termasuk lebih dari 180 LSM lokal dan internasional.
Namun, PBB sering mengontrak LSM yang terdaftar di Afghanistan untuk melaksanakan pekerjaan kemanusiaannya.
Ramiz Al Akbarov, wakil perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan dan koordinator kemanusiaan mengatakan, dia sangat prihatin dengan laporan surat tersebut, yang menurutnya merupakan pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan.
Dia mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa LSM yang dikontrak, melakukan sebagian besar kegiatan PBB. Dan pekerjaan mereka akan sangat terpengaruh.
Menurutnya, staf perempuan masih diperlukan untuk menilai kebutuhan kemanusiaan, dan mengidentifikasi penerima manfaat. Jika tidak, badan-badan PBB itu tidak akan dapat mengimplementasikan program bantuan.
Menurut lembaga bantuan, selama musim terdingin di Afganistan, potensi terganggunya program bantuan itu, terjadi ketika lebih dari setengah populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Al Akbarov mengatakan, tidak pernah ada waktu yang tepat untuk hal seperti ini. Selama musim dingin, orang-orang sangat membutuhkan bantuan. Dan harus diketahui, bahwa musim dingin di Afghanistan sangat keras.
Dia mengatakan kantornya akan berkonsultasi dengan LSM dan badan-badan PBB pada hari Minggu, dan berusaha untuk bertemu dengan otoritas Taliban untuk mendapatkan penjelasan. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB