JAKARTA, Radio Bharata Online - Bagi sebagian orang di Amerika, janji Presiden Joe Biden untuk melindungi Taiwan, adalah sedikit gila. Doug Bandow dari Cato Institute, sebuah think-tank, mengeluh bahwa banyak pembuat kebijakan Amerika, siap mengambil risiko bunuh diri nasional untuk melindungi Taiwan.  Amerika yang gemar perang, harus berhadapan melawan Tiongkok, untuk mempertahankan sebuah pulau berpenduduk 24 juta orang, yang terletak kira-kira 100 mil di lepas pantai Tiongkok Daratan.

Sekembali dari kunjungan ke Tiongkok minggu lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyiratkan bahwa Prancis tidak akan mengangkat jari untuk melindungi pulau itu.  Kepada Politico Macron mengatakan, bahwa membahas Taiwan adalah  "risiko besar" bagi Eropa untuk "terjebak dalam krisis yang bukan miliknya ".

Dan memang pada kenyataannya, hanya sedikit yang berharap militer Eropa terlibat langsung dalam konflik terkait Taiwan.

Sikap politisi Eropa seperti Macron menjadi sangat penting, karena mereka akan memengaruhi perhitungan Tiongkok, tentang biaya ekonomi dan diplomatik dari setiap serangan.

Di Taiwan sendiri, masyarakat yang berkembang dan sejahtera, adalah bukti hidup bahwa budaya Tiongkok sangat cocok dengan demokrasi. (CNA)