Rabu, 8 Februari 2023 14:8:51 WIB
Pandemi Usai, Zoom Video Bakal PHK 1.300 Karyawan
Ekonomi
AP Wira
Zoom jadi salah satu perusahaan yang melakukan efisiensi dengan PHK karyawan besar-besaran. Foto: Reuters
JAKARTA, Radio Bharata Online - Terjadi lagi, arus PHK dari raksasa teknologi. Yang terbaru, Zoom Video Communications Inc . akan memangkas 15 persen karyawanan mereka dari seluruh dunia.
Seperti diketahui, setelah pandemi pengguna Zoom tidak naik, justru stagnan dan turun. Peruahaan juga tidak lagi tumbuh. Alhasil, Zoom pun harus melakukan restrukturisasi. Dampaknya sebanyak 1.300 karyawan harus di-PHK.
Chief Executive Officer Eric Yuan, dalam memo internal perusahaan, mengaku bertanggung jawab terhadap keputusan ini. Ia juga akan mengurangi gaji dan tidak mengambil bonus.
“Target kami berubah jauh selama pandemi,” kata Yuan, yang menyebut bahwa jumlah karyawan Zoom meningkat tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir.
PHK yang dilakukan Zoom mungkin pertama dan terbesar bagi perusahaan. Namun, relatif lebih kecil jika dibandingkan raksasa teknologi lainnya seperti Salesforce Inc., Microsoft Corp, Amazon, bahkan Dell.
Saham Zoom naik 9,9 persen ke USD84,66 di New York, tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Namun, sudah turun 85 persen dibandingkan level tertingginya pada Oktober 2020.
Menurut Yuan, saat ini masyarakat memang masih menggunakan Zoom walau pandemi telah berakhir. Namun, menurutnya “ketidakpastian ekonomi global” berpengaruh terhadap pelanggan.
Setelah mendapatkan jutaan pengguna baru di puncak pandemi, Zoom kini mencoba membalikkan pertumbuhan yang melambat dengan memperluas layanannya untuk korporasi. Sayangnya, mereka hanya mencatat peningkatan pendapatan sebesar satu digit selama dua kuartal terakhir.
Bahkan, analis memproyeksikan bahwa penjualan terus melambat pada kuartal ini. Karena itu, analis Bloomberg Intelligence John Butler mengatakan bahwa PHK jadi jalan termudah dan tercepat untuk mempertahankan atau meningkatkan margin dalam menghadapi pertumbuhan yang melambat.
(sindonews)
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB