Jumat, 18 September 2020 12:19:32 WIB

Yuan Semakin Berperan Dalam Transaksi Keuangan Tiongkok-ASEAN
Indonesia

Andy Qiu

banner

Para pembicara webinar “Untuk ASEAN dan Masa Depan – Peluncuran Kembali Industri Keuangan di Guangxi”. Dari kiri ke kanan: Chen Chao, Hu Yingquan, Fan Shixiang, Tang Jianbin, Yin Gang.

Dengan diluncurkannya kembali Gerbang Kerja Sama Keuangan Tiongkok-ASEAN, peranan mata uang Tiongkok Yuan (RMB) di kawasan ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari data yang disampaikan oleh Wakil Kepala Cabang People’s Bank of China Cabang Pusat Nanning Tang Jianbing dalam webinar bertajuk “Untuk ASEAN dan Masa Depan – Peluncuran Kembali Industri Keuangan di Guangxi” yang diadakan pada Jum’at, 18 September 2020.

Menurut Tang, salah satu aspek utama yang mendorong proses internasionalisasi Yuan adalah pengaktifan kegiatan perdagangan di perbatasan. Beberapa hasil dan upaya pembangunan perdagangan perbatasan adalah sebagai berikut:

Pertama, dari Januari hingga Juli 2020, pembayaran lintas batas antara Guangxi dan ASEAN mencapai 35,4 Milyar Yuan. Meliputi 71,5% transaksi valuta asing di Guangxi dan ASEAN. RMB telah menajadi mata uang lintas negara terbesar di Guangxi dan ASEAN.

Kedua, Tiongkok merupakan negara pertama yang memperkenalkan bank asing non-Tiongkok seperti Cambodia Canadia Bank untuk berpartisipasi dalam transaksi RMB regional ke pasar antar bank Riel (mata uang Kamboja) dan mendorong penggunaan RMB lintas kawasan berorientasi pasar.

Ketiga, memperkuat penggunaan RMB lintas batas melalui pengiriman delegasi ke Vietnam dan Kamboja, mengadakan Bursa Keuangan Tiongkok-ASEAN yang pertama dan Forum RMB Asia Tenggara yang pertama, dan memperluas kerja sama lintas batas dalam pemeriksaan kredit, anti pemalsuan mata uang dan anti pencucian uang.

Keempat, membangun sistem informasi penyelesaian transaksi lintas pasar pelabuhan perbatasan yang pertama di Tiongkok, mewujudkan konektivitas informasi penyelesaian transaksi lintas pasar dan informasi deklarasi bea cukai, dan membuka peluang perdagangan lintas pasar yang besar bagi penduduk perbatasan.

Kelima, secara aktif mengembangkan inovasi bisnis dalam pasar keuangan. Salah satunya adalah melalui program Bond Connect yang merupakan upaya Tiongkok untuk membuka pasar keuangan dan menarik modal asing dengan menawarkan lebih banyak peluang investasi proyek pembangunan baik yang ada di Guangxi maupun di luar negeri. Hingga bulan Juli 2020, institusi perbankan Guangxi telah mengucurkan total 5,6 Milyar Yuan untuk pinjaman RMB lintas batas untuk proyek luar negeri terkait.

Berbagai sistem, sarana dan prasarana baru yang telah dan sedang dipersiapkan untuk memfasilitasi investasi dan keuangan lintas batas akan menyongsong era baru karena pengaruh pandemic COVID-19.

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner