Selasa, 4 April 2023 11:22:45 WIB
Politisi Honduras Puji Keputusan Jalin Hubungan Diplomatik dengan Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo
Dr. Nelson Avila, ekonom dan politisi Honduras dan eks calon presiden 2021 (CMG)
Tegucigalpa, Radio Bharata Online - Mantan calon presiden Honduras, Nelson Avila, memuji keputusan Honduras untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok meskipun menghadapi tekanan geopolitik. Ia juga mengatakan bahwa memperdalam kerja sama antara kedua negara akan memacu pembangunan yang komprehensif.
Presiden Honduras, Xiomara Castro, pada 14 Maret 2023 lalu mengumumkan keputusan negaranya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok, memenuhi janji kampanye untuk mengakhiri hubungan puluhan tahun dengan Taiwan, provinsi pulau yang secara konstitusional merupakan bagian dari Tiongkok.
Amerika Serikat beberapa hari kemudian mengirim penasihat khusus presidennya di Tegucigalpa, yang diyakini para ahli akan membalikkan rencana pemerintah.
"Kami memiliki tekanan geopolitik dan tekanan lokal untuk itu, tetapi saya pikir keputusan ini akan ditetapkan untuk waktu yang lama. Saya pikir sebagian besar penduduk Honduras akan menyetujui hubungan semacam ini. Kita berada di abad ke-21, kita perlu untuk menjalin hubungan di seluruh dunia," kata Dr. Nelson Avila, ekonom dan politisi Honduras dan eks calon presiden 2021.
Tiongkok dan Honduras menandatangani komunike bersama di Beijing pada 26 Maret 2023 tentang pembentukan hubungan diplomatik di tingkat duta besar. Warga Honduras mengatakan pihaknya menganut prinsip 'Satu-Tiongkok' dan tindakan Washington yang mengintervensi urusan dalam negeri negara lain tidak akan didukung.
Avila mencatat Honduras dapat melakukan kerja sama dengan Tiongkok di berbagai bidang untuk mencapai pembangunan yang komprehensif.
"Manusia adalah pusat dari hubungan semacam ini. Kami memiliki banyak kondisi, tidak hanya poin ekonomi atau geopolitik atau strategis. Tetapi pada saat yang sama, saya pikir kami dapat membangun produktivitas dalam aspek pertanian. Anda adalah pemimpin dalam hal itu. Kedua, telekomunikasi, dan energi. Kami memiliki banyak syarat untuk memperkuat beberapa aspek, tetapi saya pikir keseimbangannya positif," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB