Selasa, 4 April 2023 8:50:30 WIB
ASEAN Sepakat Perkuat Mata Uang Lokal Hindari Krisis
Ekonomi
AP Wira
Ilustrasi, mata uang Negara-negara ASEAN
JAKARTA, Radio Bharata Online - Menurut Bank Indonesia, Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal, guna mengurangi ketergantungan pada mata uang internasional utama untuk menghindari spillover dari krisis global, ).
Kesepakatan tersebut dicapai pada hari terakhir pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang digelar di Bali, dimana Indonesia menjadi ketua ASEAN pada tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, ASEAN akan membentuk gugus tugas untuk merumuskan proses transisi penggunaan mata uang lokal negara-negara ASEAN dalam transaksi keuangan sebagai realisasi dari kerangka kesepakatan kerja sama mata uang lokal ASEAN saat ini.
Dalam konferensi pers virtual usai pertemuan tersebut, Perry mengatakan, "Dengan penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas negara di kawasan tersebut, kita akan dapat memperkuat ketahanan kita dalam mendukung perdagangan dan investasi lintas kawasan, yang kini masih mengandalkan mata uang internasional utama,"
ditambahkannya, jika negara-negara ASEAN dapat menggunakan mata uang lokalnya di kawasan tersebut, transaksi dan segala jenis pembayaran dapat dilakukan lebih cepat dan mampu mengatasi krisis global. Dan apabila berhasil, nilai mata uang mereka akan meningkat.
Menurut Perry, "Saat ini jumlah kita masih sedikit. Namun, itu sebabnya kita harus maju dengan skema ini. Kita harus mempercepatnya,"
Perry juga menyampaikan dalam pertemuan tersebut,ASEAN telah sepakat untuk memperluas konektivitas pembayaran lintas batas ke lebih banyak negara di kawasan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB