Ada sarang di atas pohon, tempat tinggal keluarga burung Zhuhuan atau disebut juga ibis jambul, ayah, ibu, dan tiga anak burung mereka. Diantaranya, tanda nomor di kaki ibis jambul betina adalah 375. Dia terus dipantau selama 14 tahun oleh Li Xia, kepala Stasiun Manajemen Pangkalan Pelepasliaran Ibis Jambul Liar di Kabupaten Ningshan, Provinsi Shaanxi.

Pada tanggal 27 April 2008, seekor ular merayap dari cabang sebelah. Saat itu, hanya ada Zhuhuan 375 dan tiga anaknya di sarang. Li Xia melihat ada ibis jambul kecil di mulut ular itu, dan telah kehilangan nyawanya.

Zhuhuan 375 berdiri di atas pohon, menyaksikan Li Xia, si ular dan anak yang mati itu bersama-sama. Menurutnya, Li Xia dan ular itu adalah musunya karena menyebabkan kematian anaknya. Sejak itu, Li Xia hanya bisa mengamati sarang ini dari jarak 30 hingga 40 meter, dan dia menjadi "musuh" Zhuhuan 375.

Ibis jambul adalah spesies endemik Asia Timur, memiliki sejarah 65 juta tahun dan pernah tersebar luas di Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Korea Utara. Percepatan urbanisasi dan kerusakan lingkungan ekologis telah menyebabkan penurunan tajam jumlah ibis jambul. Pada tahun 1981, Jepang menangkap hanya lima ibis jambul liar yang tersisa di Pulau Sado dan mengirimkannya ke pusat konservasi untuk penangkaran buatan, yang mengumumkan kepunahan ibis jambul liar di Jepang. Pada tahun yang sama, hanya 7 ibis jambul liar yang tersisa di dunia ditemukan di Provinsi Shaanxi, Tiongkok.

Pada tanggal 30 Mei 2007, Kabupaten Ningshan melepaskan Ibis Jambul di alam liar untuk pertama kalinya di dunia. Zhuhuan 375 adalah salah satu dari 26 ibis jambul dewasa yang dilepaskan ke alam liar saat itu.

Pada tahun 2022, jumlah total ibis jambul liar di Kabupaten Ningshan diperkirakan mencapai sekitar 400 ekor.

Pewarta : CRI