Selasa, 7 Maret 2023 10:34:59 WIB

Korut Meradang, Pesawat Pengebom AS Terbang di Semenanjung Korea
International

Endro

banner

Pembom strategis B-52 Angkatan Udara A.S., pesawat C-17 bersama dengan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan ikut serta dalam latihan bersama, Korea Selatan, 20 Desember 2022. Kementerian Pertahanan/Handout via REUTERS

JAKARTA, Radio Bharata Online - Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, mengancam 'tindakan cepat dan luar biasa' terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang memperluas latihan militer gabungan mereka. Ancaman itu dilontarkan setelah pesawat pengebom AS mengudara di Semenanjung Korea.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Selasa (7/3/2023), Kim Yo Jong menegaskan, Pyongyang mengawasi pergerakan militer yang resah oleh pasukan AS dan boneka militer Korea Selatan, dan selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat, dan luar biasa kapan saja sesuai dengan penilaian Pyongyang.

Dia tidak menjelaskan lebih detail soal 'tindakan' yang dimaksudnya. Namun Pyongyang sering melakukan uji coba rudal untuk merespons latihan militer AS dan Korsel, yang dipandangnya sebagai latihan invasi ke Korut.

Menurut Yo Jong, Pergerakan militer yang demonstratif dan segala macam retorika yang dilontarkan AS dan Korea Selatan, yang sangat kalut sehingga perlu diperhatikan, tidak diragukan lagi telah memberikan kondisi di mana (Korut-red) dipaksa melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

Pernyataan Kim Yo Jong itu disampaikan sehari setelah AS menerbangkan sebuah pesawat pengebom B-52 berkemampuan nuklir ke Semenanjung Korea, untuk berpartisipasi dalam latihan militer gabungan dengan pesawat-pesawat perang Korsel.

Militer Washington dan Seoul juga bersiap menggelar kembali latihan lapangan terbesar mereka pada akhir bulan ini.

Mengudaranya pesawat pengebom B-52 di Semenanjung Korea itu menjadi yang terbaru dari serangkaian latihan udara gabungan AS dan Korsel, yang melibatkan pesawat canggih dan kuat milik Washington.

AS mengerahkan pesawat pengebom B-1B ke Semenanjung Korea beberapa kali sejak awal tahun ini. Korsel menyebut latihan udara semacam itu menunjukkan kemampuan kedua negara, dalam memberikan respons tegas terhadap potensi agresi Korut.

Pada Jumat (3/3) pekan lalu, militer AS dan Korsel mengumumkan akan menggelar pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer pada 13-23 Maret, dan menggelar kembali latihan lapangan terbesar, seperti yang pernah digelar tahun 2018 lalu.

Kedua negara yang bersekutu itu membatalkan atau mengurangi latihan reguler mereka sejak tahun 2018, untuk mendukung upaya diplomasi dengan Pyongyang yang sekarang buntu, dan menjaga situasi dari pandemi COVID-19.

AS dan Korsel mulai kembali menggelar latihan-latihan militer gabungan mereka, setelah tahun lalu Korut menggelar sejumlah uji coba rudal dan terang-terangan mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik potensial dengan musuh-musuhnya.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Korut mengecam penerbangan pesawat pengebom B-52, dan mengatakan itu sebagai provokasi sembrono yang mendorong situasi di Semenanjung Korea semakin dalam ke jurang maut.

Pyongyang juga menegaskan, tidak ada jaminan tidak akan ada konflik fisik yang kejam, jika provokasi militer AS dan Korsel terus berlanjut. (Reuters)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner