Rabu, 8 Februari 2023 10:13:12 WIB
Tim Penyelamat Gempa Türki-Suriah Bertempur Dalam Cuaca Ekstrim
International
Endro
Seorang wanita berdiri di depan bangunan yang rusak, setelah gempa bumi di Gaziantep, Türkiye, pada 7 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Dilara Senkaya)
Radio Bharata Online - Tim penyelamat di Türkiye/Turki dan Suriah berjuang melawan hawa dingin pada hari Selasa (7 Februari), berpacu dengan waktu untuk menemukan korban selamat di bawah puing bangunan, akibat gempa bumi yang menewaskan lebih dari 7.800 orang.
Tremor yang menimbulkan lebih banyak penderitaan di daerah perbatasan, yang sudah dilanda konflik, membuat orang-orang di jalanan membakar puing-puing untuk mencoba tetap hangat, saat bantuan internasional mulai berdatangan.
Tetapi beberapa kisah bertahan hidup yang luar biasa telah muncul, termasuk bayi yang baru lahir yang ditarik hidup-hidup dari puing-puing di Suriah, masih terikat tali pusar ke ibunya yang meninggal dalam gempa hari Senin.
Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, sisanya tewas di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.
Gempa berkekuatan 7,8 melanda pada hari Senin ketika orang-orang masih tidur, meratakan ribuan bangunan, menjebak sejumlah orang yang tidak diketahui dan berpotensi berdampak pada jutaan orang.
Seluruh barisan bangunan runtuh, meninggalkan beberapa kerusakan terparah di dekat pusat gempa antara kota Gaziantep dan Kahramanmaras di Turki.
Kehancuran tersebut menyebabkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi tenggara.
Lusinan negara termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Negara-negara Teluk telah berjanji untuk membantu, dan tim pencari serta pasokan bantuan mulai berdatangan melalui udara.
Namun orang-orang di beberapa daerah yang paling terpukul, mengatakan mereka merasa harus berjuang sendiri.
Badai musim dingin menambah kesengsaraan, dengan membuat banyak jalan - beberapa di antaranya rusak akibat gempa dan hampir tidak dapat dilalui, mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang membentang berkilo-kilometer di beberapa daerah.
Dinginnya hujan dan salju merupakan risiko, baik bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, yang berlindung di masjid, sekolah atau bahkan halte bus, dan korban selamat yang terkubur di bawah puing-puing.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebrejesus mengatakan, sekarang semua berpacu dengan waktu. WHO telah mengaktifkan jaringan tim medis darurat, untuk memberikan perawatan kesehatan penting bagi yang terluka dan paling rentan. (CNA)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB