Rabu, 15 Februari 2023 11:2:45 WIB
Biden Siapkan US$231 Juta Demi Pencegahan Kekerasan Senjata Api
International
Endro
Para mahasiswa Michigan State University berpelukan saat terjadi situasi penembak aktif di kampus di East Lansing, Michigan, 13 Februari 2023. /CFP
Radio Bharata Online - Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Departemen Kehakiman akan memberikan lebih dari US$231 juta kepada negara-negara bagian, untuk proyek-proyek intervensi krisis, seperti program bendera merah, dalam upaya untuk mengurangi kekerasan senjata api.
Pengumuman hari Selasa ini datang pada peringatan lima tahun penembakan di sekolah menengah Parkland, Florida, yang menewaskan 17 orang.
Biden dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perintah perlindungan risiko ekstrem, atau yang disebut undang-undang bendera merah, "diharapkan dapat menghentikan penembakan di Parkland dan tragedi-tragedi lainnya."
Biden telah lama memperjuangkan undang-undang red-flag, yang memungkinkan hakim untuk mengambil senjata api dari seseorang, berdasarkan kecurigaan bahwa pemiliknya dapat menggunakannya untuk melukai diri mereka sendiri, atau orang lain.
Dana sebesar US$231 juta akan disalurkan ke 49 negara bagian, teritori, dan Washington DC, untuk membantu mereka menciptakan dan menerapkan program-program tersebut, serta pengadilan perawatan kesehatan mental dan penggunaan narkoba, dan pengadilan perawatan veteran.
Pendanaan tersebut berasal dari RUU keamanan senjata api bipartisan, yang ditandatangani Biden menjadi undang-undang pada bulan Juni. RUU tersebut mengalokasikan US$750 juta untuk membantu negara bagian mengelola undang-undang dan program intervensi lainnya, dan termasuk pendanaan untuk perawatan kesehatan mental.
Menurut data dari kelompok riset Gun Violence Archive (GVA), negara ini telah mencatat 52 penembakan massal pada Januari 2023, menjadikannya bulan dengan penembakan massal terbanyak dalam hampir lima tahun terakhir. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB