Selasa, 6 Desember 2022 10:59:13 WIB

UE Perlu 'Bekerja Sama dengan Tiongkok' karena Kekhawatiran Perang Dagang dengan AS Meningkat
International

Endro

banner

Ilustrasi: Liu Rui/GT

BEIJING, Radio Bharata Online - Karena kekhawatiran akan kemungkinan perang dagang antara Uni Eropa dan AS meningkat, analis Tiongkok mengatakan, ekonomi utama Eropa perlu membuat keputusan pragmatis dan bijak, untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.  Menurut analis itu, UE perlu menjalin kerjasama dengan Tiongkok, daripada mengikuti Washington terlalu dekat dengan biaya mereka sendiri, dan harus melayani hegemoni AS.

Tekanan AS terhadap UE, adalah peluang untuk hubungan Tiongkok-UE, karena saat ini para pemimpin Eropa terlibat dengan AS dan Tiongkok.

 

Para ahli mengatakan, karena dikecewakan oleh Washington, kemungkinan UE akan mencari kesepakatan dengan Tiongkok.  UE dan Tiongkok adalah dua pilar utama ekonomi global, yang dapat saling mendukung di masa-masa sulit.

Menurut para ahli, kini lebih banyak politisi UE menentang Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS, yang menawarkan subsidi besar untuk produk kendaraan listrik AS. Karena karena Undang-undang tersebut dapat mengalihkan investasi dari UE ke AS.

Portal berita Euronews melaporkan, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Minggu lalu mengatakan, UE harus mengambil langkah-langkah penyeimbangan kembali, untuk memuluskan distorsi persaingan, yang disebabkan oleh subsidi AS.

Ini adalah pertama kalinya Von der Leyen membuat tanggapan publik, terhadap Undang Undang Pengurangan Inflasi (IRA), sebuah RUU yang diperingatkan oleh Presiden Prancis Emanuel Macron, sebagai "super agresif" dan berisiko "membelah Barat".

Menurut Von der Leyen, ada risiko bahwa IRA "dapat menyebabkan persaingan tidak adil, dapat menutup pasar, dan memecah rantai pasokan penting."

Sun Keqin, seorang peneliti di China Institutes of Contemporary International Relations, kepada Global Times Senin mengatakan, bahwa tindakan AS menunjukkan proteksionisme dan nasionalisme ekonomi. Menurut Sun, banyak orang Eropa khawatir tentang kekosongan industri mereka, pada saat harga energi meningkat di Eropa dan biaya barang industri mengikis daya saing, padahal Eropa tidak memiliki banyak alat untuk menghadapi situasi tersebut. (GT)

Oleh Yang Shen dan Wang Qi Diterbitkan: 05 Des 2022 23:08

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner