Jumat, 17 Maret 2023 9:39:17 WIB

Tiongkok Bantah Klaim 'Pembatasan Perdagangan' pada Batu Bara Australia
International

Endro

banner

Shu Jueting. Foto : CRI

BEIJING, Radio Bharata Online - Kementerian Perdagangan Tiongkok (MOFCOM) pada hari Kamis menentang klaim media asing, tentang "pembatasan perdagangan" Tiongkok, terhadap impor batubara Australia. Kementrian mengatakan, klaim yang menyesatkan seperti itu sebagai tidak pantas, dan sistem manajemen izin otomatis Tiongkok untuk impor batubara berfungsi normal.

Sebelumnya Bloomberg melaporkan pada hari Selasa, bahwa Tiongkok telah menghapus "semua pembatasan yang tersisa" pada impor batu bara Australia, yang menandakan "berakhirnya pembatasan perdagangan, yang diberlakukan pada akhir tahun 2020."

Laporan tersebut mengutip orang tak dikenal, yang "mengaku mengetahui keputusan tersebut". Berita itu menarik perhatian luas, di tengah meningkatnya harapan untuk meningkatkan hubungan bilateral.

Pada konferensi pers hari Kamis, Shu Jueting, juru bicara MOFCOM menekankan, bahwa "Tiongkok mengelola perdagangan luar negeri sesuai dengan peraturan WTO, dan undang-undang serta peraturan Tiongkok, dan tidak pantas untuk salah menafsirkan metode manajemen yang relevan sebagai pembatasan”.

Shu mengatakan, Tiongkok menggunakan sistem manajemen perizinan otomatis untuk impor batu bara. Dan izin otomatis ini dapat diterapkan secara normal, dimana langkah-langkah perbaikan perdagangan pada komoditas yang relevan, sangat sejalan dengan undang-undang dan peraturan Tiongkok, begitu juga aturan WTO.

Shu menjelaskan, Tiongkok bersedia untuk melakukan pembicaraan tentang beberapa masalah teknis, dalam perdagangan bilateral yang menjadi perhatian masing-masing pihak, dan menemukan solusi yang saling menguntungkan, sambil mendesak Canberra untuk bekerjasama dengan Beijing, memberikan kesepakatan yang adil dan terbuka, menyediakan lingkungan bisnis yang tidak diskriminatif untuk perusahaan Tiongkok.

Seorang pengamat industri batu bara mengatakan, klaim media asing itu sama sekali tidak berdasar. Bahwa pengiriman batu bara tergantung pada permintaan perusahaan dan faktor tertentu, menjadikan laporan Bloomberg ini sangat "tidak profesional".

Pejabat Tiongkok dan Australia telah melakukan beberapa putaran pertemuan tingkat tinggi, setelah pemerintahan baru Australia, secara terbuka menyatakan keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Tiongkok, pasar ekspor terbesarnya.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di New Delhi pada 2 Maret.

Dalam pertemuan tersebut, Qin mengatakan bahwa kedua negara telah memulai kembali dialog institusional dan konsultasi di bidang diplomasi, serta ekonomi dan perdagangan.  

Seruan berulang kali dari pejabat agar Australia memperlakukan perusahaan Tiongkok secara adil, mencerminkan kurangnya langkah konkret Canberra untuk meningkatkan lingkungan bisnis bagi investasi Tiongkok di Australia.  Padahal Canberra sedang berupaya memperluas ekspornya ke pasar Tiongkok. (GT)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner