Sabtu, 10 Desember 2022 10:49:40 WIB
AS dan Kanada Umumkan Sanksi baru Bagi Iran
International
Endro
Pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan 'Tutup Kedutaan Besar Iran' Demonstran memprotes pemerintah Iran di London pada bulan November [File: Toby Melville / Reuters]
JAKARTA, Radio Bharata Online - Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada telah mengumumkan putaran sanksi lainnya terhadap pejabat Iran, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia saat protes mengguncang Iran.
Departemen Keuangan AS mengatakan dalam siaran pers pada hari Jumat, bahwa sanksi tersebut menargetkan tiga pejabat keamanan dan penegak hukum Iran, yang dituduh AS terlibat, dalam penahanan pengunjuk rasa anti-pemerintah, dan kekerasan terhadap mereka.
Kanada dan AS, dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada hari Jumat mengatakan, mereka telah mengambil tindakan sanksi terkoordinasi terhadap pejabat Iran yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk yang dilakukan sebagai bagian dari penumpasan brutal yang sedang berlangsung, yang bertujuan menyangkal hak asasi manusia dan kebebasan fundamental rakyat Iran.
Sanksi terhadap pejabat Iran, adalah bagian dari kampanye AS yang lebih besar, yang berfokus pada lebih dari 40 individu dan entitas di sembilan negara, pada Hari Antikorupsi Internasional. Di antara negara-negara yang diidentifikasi adalah Korea Utara, Rusia, El Salvador, Guatemala, Mali, dan Filipina.
AS dan Kanada telah menargetkan banyak kelompok dan pejabat Iran dengan sanksi, atas tanggapan keras Teheran terhadap protes terhadap kematian wanita Kurdi berusia 22 tahun, Mahsa Amini. Dia meninggal pada bulan September setelah ditahan oleh polisi moralitas Iran.
Pemerintah Iran melakukan eksekusi pertama yang diketahui, terkait dengan protes pada hari Kamis. Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Mohsen Shekari, 23 tahun, digantung karena diduga menutup jalan, dan menyerang petugas keamanan dengan pisau.
Sanksi hari Jumat diarahkan pada pejabat Iran, yang menurut AS telah terlibat dalam kekerasan pemerintah.
Ali Akbar Javidan, komandan Pasukan Penegakan Hukum Republik Islam Iran (LEF) di provinsi Kermanshah, dituduh mengawasi pasukan yang telah membunuh pengunjuk rasa.
Ebrahim Kouchakzaei - seorang komandan LEF di Chabahar, sebuah kota di Teluk Oman, dituduh memperkosa seorang gadis berusia 15 tahun, memicu protes di mana pasukan keamanan dikatakan telah membunuh lebih dari 60 orang.
AS juga memberikan sanksi kepada Allah Karam Azizi, yang mengawasi Penjara Rejaee Shahr di luar Teheran, yang menurut Washington menampung tahanan politik yang telah dilecehkan.
Sanksi hari Jumat juga membekukan aset untuk pihak yang terkena sanksi, dan membatasi individu di AS dan Kanada untuk terlibat dalam transaksi dengan mereka. Departemen Keuangan mengatakan, telah mengeluarkan lima putaran sanksi terhadap pejabat dan entitas, yang terlibat dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa Iran sejak September. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB