Sabtu, 4 Maret 2023 18:21:51 WIB
Tuntutan Adil Argentina Atas Kedaulatan Malvinas Harus Didukung dengan Tegas
International
CRI/ Angga
Argentina memutuskan untuk menghentikan Foradori-Duncan Pact. /CCTV
Belakangan ini Menteri Luar Negeri Argentina Santiago Cafiero menyatakan, selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 Argentina secara resmi memberitahukan Inggris bahwa Argentina memutuskan untuk menghentikan Foradori-Duncan Pact yang tercapai kedua negara pada 2016 mengenai persengketaan Pulau Malvinas. Dia mengajukan pula kepada Inggris agar dihidupkan kembali perundingan atas kedaulatan Malvinas menurut Resolusi Nomor 2065 Majelis Umum PBB. Ini merupakan tuntutan adil Argentina mengenai kedaulatan Malvinas, komunitas internasional hendaknya memberikan dukungan tegas.
Foradori-Duncan Pact yang disebut dalam komunike bersama yang dikeluarkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Argentina Foradori dan Menteri Inggeris untuk Urusan Eropa dan Amerika Duncan waktu itu mengenai masalah Malvinas pada September 2016. Dalam komunike bersama ini ditetapkan pejabat kedua pihak memelihara komunikasi erat mengenai masalah Malvinas dengan menghilangkan segala halangan yang mengganggu pertumbuhan ekonomi dan perkembangan berkelanjutan Malvinas. Ini adalah sebuah persetujuan yang tidak memiliki daya ikat hukum dan sempat menimbulkan kontroversi di Argentina.
Tahun-tahun terakhir ini, Argentina selalu terus berupaya untuk menyelesaikan persengketaan kedaulatan Malvinas, berkali-kali mengimbau agar Inggris menaati Resolusi terkait PBB dan kembali ke meja perundingan, namun selalu ditolak Inggris. Argentina berpendapat, ini berarti Foradori-Duncan Pact telah kehilangan makna riilnya,dan masalah kedaulatan Malvinas perlu diselesaikan dengan pedoman bimbingan dekolonialisasi PBB.
Pada halnya, yang benar dan salah pada masalah Malvinas sangat jelas, dan pada hakekatnya adalah masalah peninggalan sejarah penjajahan.
Sebab utama Inggris selalu berpura-pura tuli ialah Inggris tak mau melepaskan keuntungan yang tidak legal. Pulau Malvinas kaya sumber daya minyak dan gas dan disebut pula sebagai menara Jembatan militer Atlantik Selatan. Ada analis yang berpendapat, bagi Inggris, pendudukan terhadap Malvinas merupakan pula cara penting untuk mempertahankan wilayah di luar negerinya di Atlantik Selatan dan menjamin partisipiasi di Kutub Selatan. Tahun-tahun terakhir ini, dari pengumuman penempatan tentara kekal di Malvinas, sampai pengadaan latihan militer termasuk ujicoba peluncuran peluru kendali, serta penyelenggaraan berbagai kegiatan untuk mengacaukan konotasi orang muda Amerika Latin terhadap sejarah, Inggris melakukan banyak aksi untuk menduduki Pulau Malvinas secara permanen. Hal ini ditentang keras komunitas internasional. Dewan HAM PBB, Organisasi Negara-negara Amerika serta negara-negara berkembang termasuk Tiongkok berkali-kali memberikan dukungan tegas kepada Argentina untuk merebut kembali kedaulatan Malvinas.
Tahun 2023 genap 190 tahun pendudukan illegal Inggeris di Pulau Malvinas. Selama 190 tahun ini, kedaulatan Malvinas selalu adalah kesedihan di dalam lubuk hati orang Argentina. Sekarang, tindakan terbaru Argentina memperlihatkan ketekadan tegas untuk mengambil kembali kedaulatan Malvinas. Inggris hendaknya aktif menanggapi tuntutan Argentina untuk berunding dan sedini mungkin mengembalikan Malvinas. Zaman penjajahan telah berlalu dan tak akan balik, kedaulatan Malvinas harusnya tidak menjadi kesedihan abadi bagi rakyat Argentina.
Pewarta : CRI
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB