Kamis, 8 Desember 2022 11:42:40 WIB
Putin Beri Sinyal soal Perang Nuklir
International
Endro
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi di Moskow, Rusia, pada 24 November. (Kontributor/Getty Images)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Putin kembali memberi sinyal baru soal perang Rusia dan Ukraina. Ia dengan tegas mengatakan ancaman perang nuklir meningkat.
"Dalam hal ancaman perang nuklir, Anda benar, ancaman tersebut meningkat," tegasnya dalam pertemuan di Kremlin dengan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Rusia, Rabu waktu setempat, sebagaimana ditulis CNN International, Kamis (8/12)
"Mengenai gagasan bahwa Rusia tidak akan menggunakan senjata semacam itu terlebih dahulu dalam keadaan apa pun, maka itu berarti kita juga tidak bisa menjadi yang 'kedua untuk menggunakannya'," tambahnya.
Ia pun mengaku mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir. Namun tentu ada syarat kapan itu bisa dilakukan.
"Namun demikian, kami memiliki strategi ... kami mempertimbangkan senjata pemusnah massal, senjata nuklir," tegasnya dalam kesempatan itu.
"Semuanya didasarkan pada apa yang disebut serangan balasan. Yaitu, ketika kami diserang, kami menyerang sebagai tanggapan," ancamnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyinggung bahwa Amerika Serikat (AS) telah menempatkan banyak senjata nuklir ke Eropa. Hal itu, tak dilakukan Rusia.
Meski begitu, ujarnya, Kremlin akan melakukan segala cara untuk melindungi sekutunya. Tapi ditekankanya lagi, bahwa senjata nuklir hanya tindakan pencegahan.
"Kami tidak gila. Kami menyadari apa itu senjata nuklir. Kami memiliki sarana ini, dalam bentuk yang lebih maju dan modern daripada negara nuklir lainnya. Jelas," katanya.
"Tapi kami tidak akan mengacungkan senjata ini seperti silet, berkeliaran di seluruh dunia. Tentu saja, kami melanjutkan dari fakta bahwa itu ada. Ini adalah faktor pencegah agar tidak memicu perluasan konflik," tambahnya lagi.
"Tetapi pencegah. Saya harap semua orang memahami ini," katanya lagi memperingatkan.
Perang Masih Lama
Sementara itu, dalam kesempatan sama, dikutip CNBC International dari terjemahan NBC, Putin mengatakan invasinya ke Ukraina bisa "lama". Perlu diketahui, saat ini pertempuran sudah memasuki bulan ke-10.
Dia menambahkan bahwa "tidak ada penarikan massal" dari posisi Rusia di Ukraina. Dari 300.000 tentara cadangan yang dipanggil selama wajib militer sebagaimana yang dicanangkan Putin awal tahun ini, ia berujar 150.000 diantaranya sekarang berada di Ukraina. (CNN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB