Sabtu, 7 Januari 2023 8:7:34 WIB

Tiongkok menyerukan upaya untuk meredakan ketegangan Israel-Palestina atas tempat suci
International

AP Wira

banner

Pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang perkembangan terkini di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 5 Januari 2023. /Reuters

NEW YORK, Radio Bharata Online - Seorang diplomat senior Tiongkok meminta pihak-pihak terkait untuk menahan diri guna mencegah eskalasi ketegangan menyusul kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang baru ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, pada Kamis (05/01), Tiongkok mengatakan sangat khawatir dengan meningkatnya ketegangan akibat kunjungan Ben-Gvir, kata Zhang Jun, perwakilan tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

kepada Dewan Keamanan, Zhang Jun menyebut, dalam beberapa tahun terakhir, tindakan sepihak di tempat suci di Yerusalem Timur telah mengintensifkan masalah dan konfrontasi, memicu konflik berdarah berkali-kali. Ini benar-benar mencerminkan kepekaan karakter dan status tempat suci itu.

Ditambahkannya, "Israel, khususnya, harus menghentikan semua hasutan dan provokasi, dan harus menahan diri dari tindakan sepihak yang dapat menyebabkan memburuknya situasi."

Selain Tiongkok, anggota Dewan Keamanan PBB lainnya juga menyuarakan keprihatinan mereka  dan menekankan perlunya mempertahankan status quo di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Status quo yang telah berusia puluhan tahun hanya mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks tersebut, sebuah situs yang juga dihormati oleh orang Yahudi, yang menyebutnya Temple Mount. Seorang pejabat Israel mengatakan Ben-Gvir mematuhi pengaturan yang mengizinkan non-Muslim untuk berkunjung tetapi tidak berdoa.

Utusan PBB  untuk Palestina Riyad Mansour mendorong Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan, menuduh Israel menunjukkan "penghinaan mutlak."

Semetara itu pejabat senior urusan politik PBB, Khaled Khiari, juga mengatakan kepada dewan bahwa itu adalah kunjungan pertama ke situs tersebut oleh seorang menteri kabinet Israel sejak 2017.

Ditambahkannya, "Meskipun kunjungan itu tidak disertai atau diikuti dengan kekerasan, itu terlihat sangat menghasut mengingat advokasi Mr Ben-Gvir di masa lalu untuk perubahan status quo,"

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah meminta semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan di dalam dan sekitar tempat suci.

Menjelang pertemuan, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan kepada wartawan: "Orang-orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi situs tersuci dalam Yudaisme. Itu adalah hak setiap orang Yahudi. Diitambahkannya  Israel tidak merusak status quo dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya.

CGTN

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner