Selasa, 14 Maret 2023 11:1:13 WIB
Incar Tiongkok, AS ungkap rencana Persenjatai Australia dengan Kapal Selam Nuklir
International
Endro
Kapal selam USS North Dakota (SSN 784) kelas Virginia terlihat dalam uji coba laut bravo, dalam gambar selebaran Angkatan Laut AS yang diambil di Samudra Atlantik pada 18 Agustus 2013. (Foto: Reuters/US Navy/Handout)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Para pemimpin Amerika Serikat, Australia dan Inggris pada hari Senin (13 Maret) mengungkap rencana untuk mendukung Australia dengan kapal selam serang bertenaga nuklir. Langkah besar ini melibatkan investasi ratusan miliar dolar, yang ditujukan untuk ambisi mereka di Asia Pasifik melawan Tiongkok.
Berbicara dalam sebuah upacara di pangkalan angkatan laut AS di San Diego, didampingi oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden AS Joe Biden menyebut perjanjian di bawah kemitraan AUKUS 2021, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk kebebasan dan keterbukaan, di wilayah Indo-Pasifik dengan dua sekutu AS paling kuat dan cakap.
Di bawah kesepakatan itu, Amerika Serikat berniat untuk menjual kepada Australia, tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia, yang segera dibangun oleh General Dynamics, pada awal 2030-an, dengan opsi untuk membeli dua lagi jika diperlukan.
Pernyataan dari para pemimpin mengatakan, proyek multi-tahap itu akan memuncak dengan produksi di Inggris serta menyertakan teknologi AS yang canggih.
Seorang pejabat pertahanan Australia mengatakan proyek tersebut akan menelan biaya US$245 miliar pada tahun 2055.
Namun Biden menekankan, bahwa kapal selam itu akan bertenaga nuklir, bukan bersenjata nuklir.
Dalam pernyataannya, Albanesse mengatakan, Inggris akan menerima pengiriman kapal selam SSN-AUKUS pertamanya pada akhir 2030-an, dan Australia akan menerima unit pertama pada awal 2040-an. Kapal akan dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce. (CNA)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB