Senin, 14 November 2022 9:15:15 WIB
Selangkah Lagi, Peneliti Temukan Obat yang Bisa Atasi DBD dalam 6 Jam
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Selangkah lagi, peneliti menemukan obat yang ampuh untuk mengatasi demam berdarah. (iStockphoto/jarun011)
Radio Bharata Online - Sebentar lagi, akan ada obat yang bisa mengatasi demam berdarah dalam waktu singkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Paul MacAry dan timnya di Immunology Translational Research Program di National University of Singapore's Tong Loo Lin School of Medicine hanya tinggal beberapa tahap untuk membuahkan hasil.
Tak main-main, virus Dengue penyebab demam berdarah bahkan diklaim bisa 'dibunuh' dalam waktu enam jam lewat suntikan antibodi.
MacAry dan tim mengisolasi antibodi dari individu yang telah pulih dari demam berdarah. Proses ini telah berjalan selama 10 tahun lamanya.
"Kami melihat antibodi ini tampaknya [bisa] membunuh virus [Dengue] dalam beberapa jam, dan melakukannya pada konsentrasi yang jauh lebih rendah daripada antibodi lain yang kami isolasi," ujar MacAry, melansir Channel News Asia.
Saat ini, para ilmuwan tak hanya mengisolasi antibodi untuk keempat serotipe virus penyebab demam berdarah. Tapi juga membuat beberapa kilogram 'zat' ini dan bersiap untuk uji klinis dari obat tersebut.
"Kami sedang dalam proses penggalangan dana untuk mendukung pendirian produksi dan uji klinis," ujar MacAry. Ia memperkirakan uji klinis pertama pada serotipe 1 akan dimulai dalam 18-24 bulan.
MacAry mengklaim, obat-obatan yang dikembangkan timnya akan menjadi terapi paling ampuh untuk kasus demam berdarah yang mematikan.
Saat ini sebenarnya telah ada vaksin demam berdarah Qdenga yang telah disetujui pertama kali di Indonesia pada Agustus lalu. Namun, tak ada terapi atau obat khusus yang bisa menangani demam berdarah.
"Apa yang kami coba lakukan adalah menurunkan risiko gejala demam berdarah yang parah," ujar MacAry, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Sebagaimana diketahui, demam berdarah menjadi salah satu penyakit menular yang mematikan. Jika terlambat ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal, termasuk di antaranya menyebabkan kematian.
Di dunia, kasus demam berdarah telah meningkat secara signifikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mencatat setengah populasi dunia kini berisiko terkena demam berdarah.
Diperkirakan, sekitar 100-400 juta infeksi virus Dengue terjadi setiap tahun. Lebih dari 80 persen kasus bersifat ringan.
Di Indonesia, demam berdarah juga menjadi penyakit endemi yang harus diwaspadai. Pada tahun 2022, misalnya, jumlah kumulatif kasus demam berdarah hingga September dilaporkan sebanyak 87.501 pasien. Dari angka itu, sebanyak 816 pasien dilaporkan meninggal dunia.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB