Sabtu, 3 September 2022 6:27:10 WIB
Kisah Para Pengendara Motor yang Jadi Sukarelawan untuk Padamkan Api di Chongqing, Tiongkok
Tiongkok
Bagas Sumarlan
Kisah Para Pengendara Motor yang Jadi Sukarelawan untuk Padamkan Api di Chongqing, Tiongkok, Foto : Xinhua
TIONGKOK, Radio Bharata ONline - Dengan deru motor dan debu yang beterbangan di udara, sekelompok pengendara sepeda motor berpacu di sepanjang jalan pegunungan yang curam. Bagi mereka, itu merupakan kompetisi yang menegangkan dengan saingan mereka yang bukan orang, melainkan api yang mengamuk.
Saat kebakaran hutan berkobar di Gunung Jinyun, Distrik Beibei, wilayah Chongqing, Tiongkok barat daya, pada 21 Agustus lalu, sekelompok pengendara sepeda motor mengerumuni lokasi kebakaran, mencoba yang terbaik guna menyediakan transportasi gratis bagi para penyelamat dan persediaan di sebuah gunung curam yang di luar jangkauan mobil.
"Tidak ada yang meminta saya untuk datang ke sini. Itu merupakan naluri murni bagi saya untuk datang dan melihat apakah ada yang bisa saya lakukan. Ketika saya tiba, saya melihat begitu banyak orang di tempat kejadian yang memiliki pemikiran yang sama dengan saya," kata Zheng Xiaofeng (20), salah seorang pengendara sepeda motor tersebut.
Zheng yang adalah seorang pengantar makanan, menyaksikan bahwa pengendara sepeda motor dari berbagai usia dan berasal dari semua lapisan masyarakat, yang mencakup para mahasiswa hingga profesor, lalu para staf perusahaan sepeda motor hingga pengemudi taksi.
Zheng menambahkan bahwa meskipun tidak ada yang mengenal satu sama lain pada waktu itu, mereka bekerja sama dengan baik kala ribuan pengendara sepeda motor mengantar petugas pemadam kebakaran dan persediaan dengan kendaraan roda dua mereka. Ini membuat takjub seluruh negeri dengan persatuan dan keberanian yang mereka tunjukkan.
Untuk mencapai garis depan penyelamatan kebakaran hutan, sejumlah pengendara sepeda motor melewati jalan pegunungan yang masih bisa dilalui. Yang lain harus meninggalkan sepeda motor mereka dan menggunakan tangan kosong untuk membawa barang di lereng yang curam. Sementara itu, sebagian lainnya bahkan memegang alat pemadam di tangan mereka di garis depan, berdiri tepat di belakang petugas pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 21.00 malam waktu setempat pada 25 Agustus, sebuah momen jatuh bangun tiba untuk pertempuran kebakaran hutan. Petugas pemadam kebakaran memutuskan untuk melawan api dengan menyalakan api lain di arah yang berlawanan untuk membuat kedua api bertemu dan kehilangan kondisi pembakaran.
Saat pemberitahuan perekrutan terkait permintaan lebih banyak sukarelawan di garis depan dirilis malam itu, Chen Xiaojiao (35), seorang pengendara sepeda motor, melihat bagaimana orang-orang berlomba satu sama lain untuk mendapatkan kesempatan bergabung dalam perjuangan melawan kebakaran hutan. Ketika Chen pergi ke garis depan, ratusan orang masih mengantri untuk mendapatkan kesempatan mereka.
"Kami tidak takut. Ini adalah semangat Tiongkok. Kami berdiri bersama dan kami tidak takut dengan tantangan apa pun," kata Chen. Selama aksi pemadaman api, Chen diatur untuk bekerja di area inti yang hanya berjarak 100 meter dari kobaran api.
Sekitar pukul 23.00 malam waktu setempat pada 25 Agustus, kebakaran hutan telah dipadamkan berkat upaya berhari-hari oleh ribuan petugas pemadam kebakaran dan sukarelawan profesional. Sementara sebagian besar orang merasa lega usai mendengar hasilnya, para penyelamat dan relawan di tempat kejadian masih sibuk bekerja, terlibat dalam kegiatan seperti memadamkan bara, membersihkan sampah, dan sebagainya.
Sekitar pukul 01.00 dini hari pada 26 Agustus, Zheng menyalakan mesinnya dan siap untuk mengangkut petugas pemadam kebakaran dan sukarelawan lainnya ke kaki gunung.
Meskipun Zheng dan Chen sama-sama bekerja selama beberapa hari dalam memadamkan api, mereka menolak disebut "pahlawan".
"Para petugas pemadam kebakaran yang menerjang api merupakan pahlawan sejati dan kami hanya melakukan bagian kami untuk memberikan beberapa layanan yang mereka butuhkan," kata Zheng.
Pewarta : Xinhua
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB