Selasa, 7 Maret 2023 8:34:19 WIB
6 Bahaya Lemak Berlebih di Perut, Bukan Cuma Diabetes
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Mengetahui apa saja bahaya lemak perut bisa mendorong masyarakat untuk melakukan pencegahan. (iStock/golfcphoto)
Radio Bharata Online - Tak hanya berpengaruh pada penampilan, lemak perut juga berbahaya terhadap kondisi kesehatan secara umum. Lantas, apa saja bahaya lemak perut?
Bahaya lemak perut timbul karena adanya penimbunan lemak di sekitar organ dalam tubuh. Lemak ini dikenal sebagai lemak visceral yang sering dihubungkan dengan kondisi obesitas.
Penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki lemak visceral di sekitar perut bisa meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan yang serius termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Bahaya lemak perut
Ada beberapa kondisi yang dikaitkan dengan bahaya lemak di perut. Berikut di antaranya, mengutip berbagai sumber.
1. Diabetes
Selalu ada hubungan erat antara lemak perut dengan risiko diabetes tipe 2. Salah satu alasannya karena lemak visceral menghasilkan sitokin yang dapat membuat sel menjadi kurang sensitif terhadap efek insulin yang bertugas dalam mengatur kadar gula darah.
2. Tekanan darah tinggi
Apa bahaya lemak perut selanjutnya? Bahaya selanjutnya adalah tekanan darah tinggi.
Tak hanya memengaruhi kerja insulin, sitokin juga dapat berpengaruh terhadap sel dalam mengatur tekanan darah.
Mengutip Live Strong, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Heart menemukan bahwa peningkatan lingkar perut sebesar 5 persen dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga 34 persen untuk pria dan 28 persen untuk wanita.
3. Serangan jantung
Memiliki terlalu banyak lemak dalam tubuh secara umum dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Sebuah studi di Journal of American Heart Association menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki lebih banyak lemak di sekitar bagian tengah tubuh lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan.
4. Demensia
Terlalu banyak lemak perut juga dapat memengaruhi fungsi otak.
Sebuah studi menemukan bahwa lingkar pinggang lebih besar dari 35 inci untuk pria dan 33 inci untuk wanita dikaitkan dengan risiko demensia yang jauh lebih tinggi.
Sama seperti bahaya lemak perut lainnya, demensia bisa terjadi karena kemampuan lemak visceral dalam meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.
5. Asma
Asma juga menjadi salah satu bahaya yang bisa muncul dari lemak perut. Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara ukuran perut yang besar dan risiko asma.
Memiliki lebih banyak lemak di perut disebut dapat mempersulit paru-paru untuk mengambil oksigen yang diperlukan.
6. Kanker
Penelitian telah menghubungkan lemak perut dengan risiko kanker. Orang dengan lemak di bagian perut ditemukan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap jenis kanker tertentu.
Studi di European Journal of Cancer menemukan bahwa wanita memiliki ukuran lingkar pinggang sama dengan pinggul empat kali lebih mungkin terkena kanker payudara dibandingkan wanita dengan lingkar pinggang yang lebih kecil.
Studi lainnya menemukan bahwa terlalu banyak lemak perut dapat melipatgandakan risiko kanker kolorektal.
Masyarakat perlu tahu tentang apa saja bahaya lemak perut. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rutin berolahraga bisa jadi cara untuk menurunkan lemak perut, dikutip dari CNN Indonesia.com
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB