JAKARTA, Radio Bharata Online - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung terbesar di Indonesia dengan kapasitas 561 kilowatt peak (kWp), berhasil dioperasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.  PLTS Apung tersebut berada di kawasan Tambak Lorok, Semarang yang dioperasikan melalui anak usaha PLN yakni PLN Indonesia Power (PLN IP).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pengoperasian PLTS Apung terbesar di Indonesia tersebut merupakan sejarah baru, yang sekaligus akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri.

Menurutnya, PLN memiliki strategi besar dalam mendukung transisi energi, yakni shifting away, beralih dari pembangkit berbahan bakar fosil menjadi pembangkit energi baru terbarukan. Oleh sebab itu, saat ini PLN mulai membangun pembangkit listrik berbasis EBT.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menambahkan, pembangunan PLTS Apung di Semarang tersebut merupakan bagian dari upaya optimalisasi lahan potensial yang diintegrasikan dengan renewable energy generation.

Edwin Nugraha mengungkapkan, "PLTS Apung ini, dibangun di atas water pond seluas 1 hektar dengan waktu pembangunan selama 8 bulan,"

Pada tahun pertama PLTS Apung ini akan memproduksi listrik ramah lingkungan sebesar 1,4 juta kWh per tahun, dan berkontribusi menurunkan emisi gas Co2 hingga sebesar 1.304 ton per tahun.

Ia menegaskan, PLN memiliki program-program inisiatif transisi energi yang mengkonsolidasi dukungan berbagai pihak, baik entitas bisnis, lembaga pendanaan, yang didukung pemerintah untuk mencapai NZE di 2060.


Pewarta: Kompas