Sabtu, 28 November 2020 16:5:51 WIB

Luhut : Program Hilirisasi Indonesia Timur untuk Kemerataan Ekonomi
Tiongkok

Manuntun Aruan

banner

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program Hilirisasi banyak dilakukan di Indonesia Bagian Timur. Hal ini menurut Luhut sebagai upaya untuk meningkatakan kemerataan ekonomi.  “Pemerintah telah mengirimkan 21 sarjana-sarjana ke Tiongkok untuk belajar ektrak kobalt dari nikel ore. Pemerintah saat ini tengah memperbaiki kualitas pendidikan politeknik dalam bidang teknologi di Seluruh Indonesia, kata Luhut saat menghadiri Webinar PPIT Berkabar Edisi Spesial: Potensi SDA Nikel Indonesia, Jumat (27/11/2020).”

Luhut menjelaskan, program hilirisasi yang berfokus pada nikel saat ini telah berbuah dengan ekspor besi dan baja yang terus meningkat. Ekspor baja dan besi Indonesia tahun 2020 ini akan mencapai 10 Miliar dollar AS, sedangkan untuk kendaraan bermotor sekitar 8 Miliar dollar AS.

“Setelah fokus pada pengolahan nikel menjadi stainless steel, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengolah nikel menjadi komponen baterai lithium.  Indonesia memiliki cadangan metal yang cukup untuk menjadi pemain inti dalam industry baterai lithium, kata Luhut.”

 

Pada kesempatan yang sama, Jona Widhagdo Putri yang merupakan Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia mengatakan Indonesia dengan Tiongkok saat ini, sedang menggalakan industri hilir .

“ Sebelumnya mungkin banyak hasil tambang yang diekspor saja ke luar negeri, namun demikian sekarang dengan investasi tentunya teknologi yang ramah lingkungan dari Tiongkok kita sedang melakukan industry hilir, seperti nikel,tembaga,bauksit,alumunium dan zinc.  Satu nantinya yang sangat mengagumkan karena sangat banyaknya investasi tersebut, sebenarnya menggugah Indonesia untuk membuat road map hilirisasi Industri, khususnya industry metal, kata Jona. “

Jona menambahkan Indonesia nantinya akan dapat membuat bahan material untuk litium baterai ,Kerangka dari mobil bus dan sebagainya, dan bahkan mungkin turunan dari koper dan juga alumunium yang bisa digunakan untuk industry rumah tangga, pesawat terbang dan indsutri –indsutri  lainnya. “Untuk saat ini stainless steel dan  karbon steel sudah dibuat di Indonesia, kata Jona.”  

Komentar

Berita Lainnya