Selasa, 25 Februari 2025 11:29:11 WIB

Ekonomi Maritim Tiongkok Capai Rekor Tertinggi pada Tahun 2024
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Gu Wu, Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Ekonomi Kelautan dari Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Ekonomi maritim Tiongkok mencapai rekor tertinggi sebesar 10 triliun yuan (sekitar 22.474 triliun rupiah) pada tahun 2024, menurut data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok pada hari Senin (24/2).

Menurut kementerian tersebut, ekonomi maritim Tiongkok menunjukkan momentum yang kuat tahun lalu, tumbuh 5,9 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 10,54 triliun yuan (sekitar 23.688 triliun rupiah) dan berkontribusi 0,4 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi nasional negara itu.

Industri pembuatan kapal laut Tiongkok mencapai nilai tambah sebesar 137 miliar yuan (sekitar 307,9 triliun rupiah) pada tahun 2024, naik 14,9 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk pertama kalinya, pangsa pasar internasional galangan kapal Tiongkok dari pesanan baru, pesanan yang diselesaikan, dan pesanan yang ditahan untuk kapal laut, diukur dengan tonase kotor yang direvisi, masing-masing melebihi 50 persen.

Sektor manufaktur peralatan teknik kelautan Tiongkok terus pulih tahun lalu. Pangsa pasar internasionalnya tetap menjadi yang terbesar di dunia selama tujuh tahun berturut-turut, dengan nilai tambah lebih dari 103,2 miliar yuan (sekitar 231,9 triliun rupiah) pada tahun 2024, naik 9,1 persen dari tahun 2023.

"Pada tahun 2024, nilai tambah industri manufaktur kelautan mencapai 3,18 triliun yuan (sekitar 7.147 triliun rupiah), yang mencakup lebih dari 30 persen dari produk laut bruto Tiongkok, yang selanjutnya memainkan perannya sebagai 'batu pemberat'," kata Gu Wu, Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Ekonomi Kelautan dari Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok.

Pada tahun tersebut, industri jasa kelautan memainkan peran penting dalam ekonomi kelautan Tiongkok, dengan nilai tambahnya mendekati 6,285 triliun yuan (sekitar 14.125 triliun rupiah), yang mencakup 59,6 persen dari produk laut bruto negara tersebut. Industri ini berkontribusi 3,6 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi kelautan nasional, 0,1 poin persentase lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Pada tahun tersebut juga, pasar pariwisata bahari Tiongkok terus 'memanas', terutama untuk perjalanan pesiar. Industri ini menghasilkan nilai tambah lebih dari 1,61 triliun yuan (sekitar 3.618 triliun rupiah) tahun lalu, menandai peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 9,2 persen.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner