Jumat, 24 Januari 2025 15:22:11 WIB

Kabupaten Kargilik di Xinjiang Selenggarakan Konvoi untuk Kawal Siswa ke dan dari Sekolah melalui Jalan Pegunungan yang Licin
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Kepala Kota Xihexiu (CMG)

Xinjiang, Radio Bharata Online - Pihak berwenang di tingkat kabupaten, kota, dan desa di Kabupaten Kargilik, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, barat laut Tiongkok, telah mengorganisir konvoi untuk mengawal siswa sekolah menengah di jalan pegunungan yang licin saat berangkat dan pulang sekolah selama liburan musim panas dan musim dingin.

Misi semacam itu telah dilaksanakan empat kali setahun di awal dan akhir setiap semester sejak tahun 2008, ketika pihak berwenang setempat memulai program untuk meningkatkan pendidikan bagi anak-anak. Di bawah program tersebut, anak-anak menerima pendidikan prasekolah di desa-desa, pendidikan sekolah dasar di sekolah-sekolah tingkat kota, dan bersekolah di sekolah menengah berasrama di ibu kota kabupaten.

Terletak di Pegunungan Kunlun, Kota Xihexiu memiliki 327 siswa dari sembilan desanya yang belajar di ibu kota kabupaten. Salah satu desa berjarak 370 kilometer dari sekolah.

Saat siswa mengikuti ujian akhir di sekolah mereka, pejabat dari 13 departemen kabupaten yang meliputi pendidikan, jaminan sosial, transportasi, kesehatan, dan cuaca berkumpul dalam sebuah rapat untuk membahas rincian konvoi tersebut.

Mereka akan mengirim para siswa ke Kota Xihexiu terlebih dahulu, kemudian berbagai desa akan membawa para siswa pulang.

Sebuah konvoi yang terdiri dari 13 bus tiba di kampus sebuah sekolah menengah pada dini hari tanggal 10 Januari 2025. Para siswa yang gembira dengan liburan itu juga bangun pagi-pagi.

Untuk memastikan keselamatan para siswa, konvoi tersebut dipimpin oleh kendaraan polisi lalu lintas dan diikuti oleh ambulans dan kendaraan dari departemen transportasi. Polisi lalu lintas juga mengambil tindakan pengaturan lalu lintas sementara di rute konvoi tersebut.

Tiga jam setelah keberangkatan, konvoi tersebut tiba di Kota Xihexiu, di mana 80 kendaraan dari sembilan desa telah menunggu untuk membawa para siswa pulang secara gratis. Beberapa kendaraan tiba di sana malam sebelumnya dan telah menyiapkan makanan dan air di bagasi untuk para siswa.

Mireguli, seorang siswa kelas delapan, dan saudara perempuannya berasal dari Desa Kulan Agu, yang masih berjarak 185 kilometer dari halte tersebut.

Mereka harus melewati dua gunung lagi di ketinggian sekitar 4.000 meter dan lebih dari 160 tikungan untuk sampai di rumah.

Setelah delapan jam perjalanan berhenti-jalan di tengah kondisi jalan yang rumit, konvoi akhirnya tiba di Desa Kulan Agu sekitar pukul 20.00 malam.

Ke-207 rumah tangga di Kulan Agu dulunya tinggal di rumah-rumah adobe hingga tahun 2018, ketika tempat tinggal yang tertata rapi dibangun untuk mereka.

Sebelum reformasi pendidikan dimulai, tidak pernah ada mahasiswa di seluruh Kota Xihexiu. Namun sekarang, kota itu memiliki mahasiswa yang terdaftar di perguruan tinggi setiap tahun.

Pada tahun 2024, kota itu mengirim 25 mahasiswa ke perguruan tinggi, mencatat tingkat pendaftaran perguruan tinggi sebesar 35 persen.

"Ilmu mengubah nasib. Ketika kami mengunjungi penduduk desa, kami selalu menekankan pada satu hal: menumbuhkan bakat untuk Partai Komunis dan negara," kata Kepala Kota Xihexiu.

Mireguli mengatakan dia berharap menjadi dokter atau guru saat dia dewasa. Kakaknya juga mengatakan ingin menjadi dokter, dan alasan mereka sama, yakni mereka akan dapat membantu ketika ada anggota keluarga mereka yang sakit.

Mereka berdua mengatakan akan kembali ke Kota Xihexiu jika mereka benar-benar menjadi dokter, dan akan sangat sepadan untuk menempuh perjalanan ratusan kilometer jauhnya ke sekolah karena belajar dapat membantu mewujudkan impian mereka.

Komentar

Berita Lainnya