Kamis, 1 September 2022 4:3:14 WIB

Kemenlu Tiongkok: NATO Tak Boleh Kacaukan Dunia
Tiongkok

Thomas Rizal

banner

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian. (MFA)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian di depan jumpa pers rutin yang diadakan Rabu (31/8/2022) menunjukkan bahwa NATO menyebut bahwa kerja sama Tiongkok-Rusia telah memberikan tantangan bagi nilai dan kepentingan NATO, hal ini kembali mengungkapkan upaya NATO yang ingin menyebarluaskan pikiran Perang Dingin.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg baru-baru ini dalam kunjungannya di Kanada menyebutkan bahwa kerja sama Rusia dan Tiongkok di kawasan Arktik tidak sesuai dengan kepentingan negara-negara NATO, maka NATO akan memperkuat kehadirannya di kawasan tersebut. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyatakan, Rusia menganggap pernyataan Jens Stoltenberg terkait perluasan NATO di Arktik tersebut sebagai perlawanan terhadap Rusia di kawasan tersebut.

“Apa yang dikatakan oleh Dmitry Peskov sangat tepat! NATO yang kembali menggembar-gemborkan kerja sama Tiongkok-Rusia telah memberikan tantangan bagi nilai dan kepentingan NATO, mengungkapkan kembali niat NATO untuk menyebarluaskan pikiran Perang Dingin dan konfrontasi antar kubu. NATO seharusnya segera melepaskan pemikiran dan tindakan berbahayanya yang mengacaukan dunia. Keadaan alam dan perubahan Arktik mempunyai pengaruh langsung terhadap lingkungan alam dan kehidupan Tiongkok. Masalah regional dan global seperti pelestarian lingkungan hidup, perubahan iklim serta pembangunan berkelanjutan di Arktik berhubungan erat dengan Tiongkok, ini adalah kenyataan geografis, alam dan sosial yang tak terbantahkan,” kata Zhao Lijian.

Ditekankan Zhao, Tiongkok menghormati hak berdaulat dan yurisdiksi negara-negara Arktik, selalu aktif mengadakan kerja sama internasional Arktik dengan berbagai pihak berdasarkan prinsip saling menghormati, bekerja sama, menang bersama, untuk mendorong pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Arktik.

Pewarta: CRI

Komentar

Berita Lainnya