BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok daratan menyambut baik kunjungan mantan pemimpin regional Taiwan Ma Ying-jeou dan bersedia menawarkan bantuan yang diperlukan untuk perjalanannya.

Menurut juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara dalam sebuah rilis pada hari Senin, Ma berencana untuk mengunjungi daratan Tiongkok dari tanggal 27 Maret sampai 7 April, bersama dengan para pelajar muda dari pulau tersebut.

Para pengamat berharap, perjalanan Ma, yang akan menjadikannya mantan pemimpin Taiwan pertama yang mengunjungi Tiongkok daratan dalam 74 tahun terakhir, diharapkan dapat menulis babak baru dalam perkembangan hubungan lintas Selat.

Menurut Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Ma Ying-jeou, Ma dijadwalkan untuk memberikan penghormatan kepada leluhurnya dan mengunjungi beberapa kota di Tiongkok daratan, termasuk Nanjing, Wuhan, Changsha, Chongqing, dan Shanghai.

Kantor Urusan Taiwan dalam siaran persnya menyebutkan, memberikan penghormatan kepada leluhur merupakan tradisi bersama bagi masyarakat di seluruh Selat. Dan pertukaran diantara kaum muda dapat menyuntikkan energi baru ke dalam pembangunan lintas Selat yang damai.

Zhang Wensheng, wakil dekan Institut Penelitian Taiwan di Universitas Xiamen, mengatakan, mengingat hubungan yang semakin tegang antara Tiongkok daratan dan Taiwan selama masa jabatan Tsai Ing-wen, dan dengan seruan mendesak untuk perdamaian yang dibuat oleh penduduk Taiwan, seperti yang tercermin dalam pemilihan lokal tahun lalu, kunjungan Ma akan menjawab suara-suara ini dan meredakan ketegangan.

Ma akan membawa para mahasiswa ke sejumlah universitas untuk melakukan pertukaran, serta mengunjungi situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan Revolusi 1911 yang dipimpin oleh mendiang negarawan Sun Yat-sen, dan Perang Perlawanan terhadap Agresi Jepang (1931 sampai 1945).

Ma berharap, pertukaran antara kaum muda dari daratan dan Taiwan yang telah terputus selama bertahun-tahun, dapat mengambil kesempatan dari kunjungan ini untuk meningkatkan interaksi antara kaum muda dari kedua belah pihak.

Jadwal kunjungan Ma mencerminkan sentimen pribadi, rasa hormat terhadap sejarah, dan harapan untuk masa depan.  (Global Times)